Kamis 13 Nov 2025 01:34 WIB

PWI dan Penasihat Khusus Presiden Bahas Penguatan Bela Negara

PWI Pusat bertemu dengan Penasihat Khusus Presiden untuk membahas peran pers dalam bela negara dan persatuan bangsa.

Rep: antara/ Red: antara
PWI dan Penasihat Khusus Presiden perkuat sinergi untuk bela negara.
Foto: antara
PWI dan Penasihat Khusus Presiden perkuat sinergi untuk bela negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengadakan pertemuan dengan Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, di Jakarta pada Rabu. Pertemuan tersebut membahas kolaborasi untuk menguatkan nilai bela negara dan persatuan bangsa, serta kontribusi pers dalam isu pertahanan nasional.

Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menegaskan bahwa insan pers memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keutuhan bangsa. Munir menyoroti pentingnya peran PWI sebagai penjaga moral profesi di tengah arus informasi digital yang kerap menyesatkan publik.

"PWI ingin menjadi garda terdepan menjaga integritas dan etika profesi," ujar Munir. Melalui karya jurnalistik yang mendidik dan beretika, pers diharapkan dapat memperkuat semangat kebangsaan dan meneguhkan persatuan bangsa.

Penasihat Khusus Presiden, Dudung Abdurachman, menyambut baik inisiatif PWI dan menekankan pentingnya peran wartawan dalam membangun kesadaran bela negara. "Media dan wartawan dapat membentuk opini publik yang sehat serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," kata Dudung.

Sejalan dengan pandangan tersebut, Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, menambahkan bahwa semangat bela negara adalah tanggung jawab setiap warga negara, termasuk jurnalis. Di akhir audiensi, Munir mengundang Jenderal Dudung untuk hadir dalam peringatan Hari Pers Nasional 2026 di Serang, Banten.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement