Kamis 26 Sep 2019 17:52 WIB

Anies: DKI Tetap Jaga Koordinasi dengan Polda Metro Jaya

Pernyataan Anies terkait ambulans milik DKI dan PMI yang sempat diamankan polisi.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Pemprov DKI Jakarta tetap menjaga koordinasi dengan polisi. Pernyataan ini terkait mobil ambulans milik Pemprov DKI dan PMI yang diamankan Polda Metro Jaya usai aksi demonstrasi pelajar yang berujung ricuh, Kamis (26/9) dini hari.

"Terkait ambulans (yang diamankan), iya betul, ada koordinasi dengan Polda Metro Jaya, bahkan mengirimkan ambulans juga bagian dari koordinasi dengan Polda Metro Jaya," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Bahkan, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta melakukan koordinasi intensif dengan Polda Metro Jaya selepas pengamanan mobil ambulans dilakukan oleh kepolisian pada Kamis dinihari. "Pagi ini-pun kita koordinasi terus, jadi Pemprov DKI dan Polda Metro Jaya itu berkomunikasi intensif, saya dengan pak Kapolda Metro berkomunikasi intensif. Kita telepon-teleponan terus, memastikan bahwa di lapangan kita memiliki informasi yang sama. Pagi ini pun begitu. Jadi kita berkomunikasi terus," ucapnya.

Sebelumnya, dalam sebuah video yang diunggah oleh TMC Polda Metro Jaya dalam akun Twitter dan Instagram pada Kamis dinihari, memperlihatkan dua mobil ambulans. Satu mobil berlogo PMI dan satu ambulans lainnya ada tulisan Puskesmas Pademangan yang disebut oleh perekam video sebagai pembawa batu.

Sementara di sosial media twitter video tersebut telah dihapus, video tersebut masih bisa dilihat di akun instagram TMC Polda Metro Jaya. Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan sempat memastikan kepolisian mengamankan lima mobil ambulans berlogo Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI karena mengangkut batu dan bensin saat terjadi aksi kerusuhan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Terkini, Polda Metro Jaya mengakui ada kesalahan terkait dengan viral ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PMI yang semula dicurigai mengangkut batu dan perusuh pada kericuhan di kawasan Pejompongan, Jakarta, Kamis dini hari. "Jangan sampai diviralkan yang tidak pas, kita dipecah. Kita tetap satu, bergandengan tangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta, Kamis.

Argo mengakui ada kesalahpahaman terkait video lima ambulans milik Pemprov DKI dan PMI yang dituduh anggota Brimob mengangkut logistik dan batu bagi perusuh di Pejompongan. Argo menjelaskan kejadian berawal saat video viral melalui situs "tmcpoldametrojaya" menggambarkan mobil untuk membantu orang sakit maupun luka ditemukan membawa batu dan bensin. Namun ternyata menurut polisi, batu tersebut berasal dari perusuh yang sembunyi dalam mobil ambulans itu setelah melakukan aksinya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement