Sabtu 17 Aug 2019 12:50 WIB

Tanjung Lesung Berupaya Pulihkan Kepercayaan Wisatawan

Kondisi Tanjung Lesung secara keseluruhan saat ini sudah pulih sekitar 50 persen

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Direktur PT Banten West Jawa Tourism Development, Kunto Wijoyo, di Tanjung Lesung Beach Resort, Kabupaten Pandeglang, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Direktur PT Banten West Jawa Tourism Development, Kunto Wijoyo, di Tanjung Lesung Beach Resort, Kabupaten Pandeglang, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Banten West Java (BWJ) Tourism Development selaku pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung menerangakan kondisi pemulihan Tanjung Lesung. Direktur Operasional BWJ Tourism Development Kunto Wijoyo menyatakan kondisi Tanjung Lesung secara keseluruhan saat ini sudah pulih sekitar 50 hingga 60 persen.

“Pascabencana tsunami yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu, sekarang ini sesuai data yang kami punya Tanjung Lesung sudah recovery (pulih) sekitar 50 sampai 60 persen, terus berangsur-angsur pulih,” katanay di Pandeglang, Banten, Sabtu (17/8).

Baca Juga

Menurut dia, pembangunan infrastruktur bukan menjadi masalah utama di kawasan tersebut. Bagian paling sulit dalam memulihkan kawasan Tanjung Lesung pascatsunami yaitu mengembalikan kepercayaan masyarakat dan juga wisatawan.

“Membangun infrastruktur itu tidak masalah. Paling sulit adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat dan juga wisatawan bahwa saat ini kawasan wisata Tanjung Lesung sudah aman untuk dikunjungi kembali,” ujar Kunto.

Untuk mengembalikan kepercayaan tersebut pihaknya melakukan berbagai upaya. Pertama dengan terus-menerus melakukan promosi wisata Tanjung Lesung. Promosi dilakukan sambil memberikan pemahaman kepada masyarakat dan wisatawan bahwa tidak ada masalah pascatsunami di kawasan wisata tersebut.

Kedua, terus mempererat kerja sama dengan pemerintah dan para pelaku usaha di bidang pariwisata. "Pemerintah mau membantu 100 persen, terutama dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Para pelaku usaha pariwisata juga ikut berpartisipasi memulihkan wisata Tanjung Lesung,” tutur Kunto.

Dia mengungkapkan untuk lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat, saat ini sedang dibangun suatu teknologi sistem peringatan dini di bibir pantai. Sistem dibangun untuk mendeteksi perubahan permukaan air laut dengan perimeter sejauh 200 kilometer.

“Alat pendeteksi itu sangat canggih. Namanya radar wera yang berasal dari Jerman persembahan dari PT Terindo. Radar ini merupakan satu-satunya dan pertama yang digunakan di Indonesia. Shelter untuk radar itu masih dalam pembangunan, kira-kira dua pekan lagi selesai,” ungkap Kunto. Setelah shelter tersebut selesai dibangun, akan ada sejumlah tenaga ahli dari Jerman yang akan memberikan pelatihan (training) kepada SDM Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement