REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengaku senang dengan perayaan Idul Adha 1440 H. Menurutnya, ibadah kurban di Idul Adha menjadi salah satu implementasi untuk memperkuat ideologi Pancasila di Indonesia.
Mardani menjelaskan, ibadah kurban bertujuan mendidik jiwa umat Islam agar memiliki jiwa pengorbanan dan kepedulian sosial yang tinggi. Umat Islam dididik agar mau menyisihkan sebagian hartanya setiap tahun untuk berkurban.
“Dari hasil daging hewan kurban tersebut dibagikan ke tetangga dan masyarakat sekitar yang kurang mampu, untuk mendidik kepedulian sosial umat, keagamaan, kemanusiaan, persatuan, keadilan sosial. Semangat Pancasila," ujar Mardani, Ahad (11/8).
Idul Adha juga dapat menjadi ajang untuk memperkuat silaturrahim di antara masyarakat. Karena lewat kurban, seseorang diajarkan untuk bekerja sama dan saling berbagi di hari yang besar ini.
"Ibadah kurban ini menjadi oase di tengah-tengah kehidupan berbangsa kita untuk mengingatkan kembali umat Islam agar memiliki jiwa pengorbanan, empati, dan kepedulian sosial yang tinggi," ujar Mardani.
Wakil Ketua Komisi II DPR itu menekankan utamanya ibadah kurban ini, yang menunjukkan Islam sangat peduli dengan kepedulian sosial. Dalam hal ini, masyarakat Indonesia bisa memaknai bahwa ibadah kurban sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu sila pertama, kedua, ketiga, dan kelima.
“Dengan ibadah kurban ini nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial bangsa kita terjaga,” ujarnya.
Maka dari itu, ia mengajak msyarakat dan juga kader partainya untuk berbahagia dalam menyambut Idul Adha 1440 H. Ia juga tak lupa mengajak masyarakat Indonesia untuk mengambil hikmah Idul Adha tentang semangat berkurban untuk orang lain.
"Penguatan ekonomi kerakyatan dan ekonomi kecil, yang menunjukkan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai Islam adalah satu kesatuan nilai dan warna, sebagai nilai yang sudah kita sepakati sebagai dasar negara kita sejak 1945,” ujar Mardani.