REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memutuskan untuk mengusung Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Bahkan, PKS menyatakan siap apabila harus melawan bacagub Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Anies Rasyid Baswedan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, Sohibul Iman merupakan salah nama yang diusulkan kepada DPP PKS selain Mardani Ali Sera, Khoirudin, dan Anies. Namun, DPP PKS memutuskan untuk mengusung Sohibul yang merupakan rekan Anies dan mantan rektor Universitas Paramadina.
"Ya kami apresiasi dan kami juga puas begitu ya dengan usulan ini. Karena sesuai usulan nama tersebut juga dicalonkan untuk gubernur di DKI Jakarta," kata Aziz saat dihubungi di Jakarta, Senin (24/6/2024).
Meski begitu, Aziz menilai, keputusan DPP PKS itu masih bersifat dinamis. Apalagi, waktu untuk pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih cukup panjang. Masih ada waktu sekitar dua bulan lagi untuk menjalin komunikasi politik dengan partai lainnya.
Aziz menyatakan, partainya tentu akan memberikan waktu kepada warga Jakarta untuk menilai sosok Sohibu. Mengingat, keputusan untuk mengusung nama Wakil Ketua Majelis Syuro PKS tersebut belum disertai survei kepada masyarakat.
PKS juga akan tetap memantau perkembangan survei terhadap nama-nama yang beredar dalam bursa cagub DKI Jakarta, termasuk Anies. Begitu pula survei mengenai pasangan calon yang kemungkinan terjadi. Baru setelah itu, DPP PKS akan memutuskan kembali untuk tetap mengusung Sohibul Iman atau berubah haluan.
Aziz mencontohkan, pada Pilgub DKI Jakarta 2017, DPP PKS telah menetapkan Mardani Ali Sera sebagai cagub. Namun, keputusan itu akhirnya bisa berubah pada masa akhir menjelang pendaftaran pasangan calon.
"Karena politik ini kan enggak bisa saklek ya. Kami harus bisa lihat konstituen, aspirasi masyarakat. Kami harus hitung peluang menangnya berapa besar. Itu semua menjadi masukan sebelum difinalisasi dalam pendaftaran tanggal 27 Agustus," ujar Aziz.
Namun, ia menyatakan, untuk saat ini PKS akan mendukung Sohibul. DPW PKS DKI Jakarta juga akan mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mendukung Sohibul.
Aziz mengakui, popularitas Sohibul di Jakarta saat ini tidaklah terlalu tinggi. Namun, bukan hal yang mustahil untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas mantan Presiden PKS itu. "Ini PR (pekerjaan rumah buat PKS Jakarta untuk bagaimana meningkatkan popularitas dan elektabilitas beliau," kata Aziz.
Apabila nantinya survei terhadap Sohibul terus meningkat, PKS tak akan ragu untuk mengusungnya menjadi cagub DKI Jakarta. Bahkan, PKS juga menyatakan siap untuk melawan Anies.
"Kami siap. Apa pun keputusan DPP, selama masih sesuai dengan usulan DPW yang empat orang itu, ya kita akan fight habis-habisan untuk bisa memenangkan siapa pun yang diputuskan oleh DPP," kata Aziz.