REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Anies Rasyid Baswedan menilai, saat ini diperlukan eksperimen kurikulum lintas negara di kawasan ASEAN. Selain kurikulum lintas negara ASEAN, sambung dia, diperlukan juga pertukaran yang tidak hanya melibatkan mahasiswa, tetapi juga guru dan relawan muda di dalam pembelajaran.
"Saya pikir kita perlu bergerak sedikit lebih jauh dalam hal mobilitas pembelajaran, eksperimen kurikulum lintas negara di kawasan ASEAN," kata Anies Baswedan dalam agenda "ASEAN for the People's Conference" oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Ahad (5/10/2025).
Anies mencontohkan, seorang guru matematika asal Vietnam mengajar selama setahun di Indonesia atau relawan dari Kamboja mungkin membantu literasi digital di Malaysia. "Mobilitas tersebut membantu, tidak hanya dalam hal keterampilan, tetapi juga dalam hal anak-anak tumbuh bersama, melihat diri mereka sebagai bagian dari Komunitas ASEAN," ucapnya.