REPUBLIKA.CO.ID, SUKA MAKMUE— Sejumlah masyarakat yang tersebar di Kecamatan Seunagan, Seunagan Timur dan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh sejak satu pekan terakhir mengeluh dengan keringnya sumur sebagai sumber air di rumah mereka.
Akibatnya, masyarakat di wilayah ini terpaksa mengambil air untuk kebutuhan rumah tangga ke aliran sungai dan masjid terdekat di desa guna memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
"Air sumur di rumah tidak bisa lagi kami ambil untuk dikonsumsi, karena sudah mengering," kata Intan Pahlawan, seorang warga Desa Blang Puuk Kulu, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya, Rabu (17/7) malam.
Menurutnya, penyebab keringnya sumur warga di daerah itu akibat musim kemarau yang melanda kawasan ini sejak satu bulan terakhir sehingga sumber air di rumah warga ikut terdampak.
Agar bisa mendapatkan air untuk kebutuhan mandi, mencuci pakaian, serta kebutuhan air minum, warga terpaksa mengambil air di masjid desa setempat setiap harinya karena tidak ada sumber air lainnya yang bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.
Hal senada juga disampaikan Cut Elvina, warga Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Kondisi keringnya air sumur di kawasan dataran tinggi tersebut turut dirasakan dampaknya oleh masyarakat setempat.
"Agar bisa mendapatkan air, kami terpaksa mengambil air sungai untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Masyarakat di daerah ini berharap pemerintah daerah melalui pihak terkait segera mengambil tindakan agar persoalan keringnya sumur di rumah warga bisa segera teratasi dan mendapatkan solusi terbaik.