Selasa 16 Jul 2019 10:34 WIB

Bara Hasibuan Sebut Peluang PAN Gabung Jokowi Masih Terbuka

DPP PAN telah banyak melakukan diskusi dengan pengurus provinsi terkait hal ini.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andi Nur Aminah
Bara Hasibuan
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Bara Hasibuan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan menyerahkan sepenuhnya sikap politik partai kepada DPP PAN. Dia mengatakan, DPP bersama dengan ketua umum dan pengurus provinsi melalui Rakernas akan mengambil keputusan yang paling terbaik bagi partai.

"Ya tentu saja keputusan ini ada di DPP dan pengurus daerah yang dipimpin ketua umum," kata Bara Hasibuan di Jakarta, Selasa (16/7).

Baca Juga

Pernyataan Bara Hasibuan dilontarkan menyusul imbauan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais terkait sikap politik partai. Amien ingin agar partai yang didirikannya itu bergerak di luar koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Bara mengungkapkan, sejauh ini DPP telah banyak melakukan diskusi dengan pengurus provinsi di wilayah. Dia tetap melihat tren partai untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi yang dianggap sebagai posisi terbaik bagi PAN.

Dia mengatakan, ditambah lagi dengan pidato Jokowi, Ahad (14/7) malam lalu yang dinilainya sebagai ajakan bagi seluruh bangsa untuk menjawab tantangan di Indonesia soal ideologis serta penguatan pancasila. Bara mengatakan, Jokowi, juga mengajak semua pihak untuk melawan radikalisme hingga penguatan SDM.

"Dan memang PAN juga mempunyai semangat untuk terlibat langsung membantu Jokowi untuk menjawab berbagai tantantan tersebut," katanya.

Seperti diketahui, Amien Rais memang berharap PAN dan sejumlah partai yang pernah mendukung Prabowo-Sandiaga tetap berada di luar lingkaran pemerintahan. Menurut dia, lucu jika rekonsiliasi diwujudkan dalam bentuk bagi-bagi kursi.

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan jika sikap partai akan diformalisasikan melalui Rakernas yang rencanannya akan digelar akhir Juli mendatang. Ia pun memahami jika ada pandangan yang berbeda di internal PAN terkait arah koalisi.

"Jadi, ya masalah oposisi atau bergabung, soal kami ada di mana saja, tapi yang paling penting rakyat itu merasakan manfaat keberadaan kami," kata Eddy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement