Selasa 28 May 2024 16:35 WIB

Mengapa PDIP tak Umumkan Oposisi atau Koalisi? Ini Analisis Pengamat

PDIP diyakini akan mengumumkan sikap politik jelang pelantikan Prabowo-Gibran.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak secara gamblang menyampaikan sikap politiknya terhadap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam rapat kerja nasional (Rakernas) V 2024. Pengamat menilai PDIP sengaja mengulur waktu untuk memutuskan sikap politik sebagai sebuah strategi, dan akan mengumumkannya saat last minutes atau jelang pelantikan Prabowo-Gibran. 

"Kalau saya melihatnya kenapa belum mengumumkan keputusan di luar pemerintahan atau masuk pemerintahan sudah saya prediksi tidak akan diumumkan kemarin Rakernas, nanti nunggu momentum yang pas dan tepat," kata Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, Selasa.

 

Ujang menilai, jika sikap politik PDIP disampaikan dalam penutupan Rakernas, Ahad (26/5/2024), PDIP tidak akan menjadi sorotan publik lagi. 

 

"Kalau diumumkan kemarin pas Rakernas PDIP tidak akan jadi pusat perhatian lagi, tak ada pemerintahan lagi karena sudah tuntas sudah memilih posisi atau koalisi," tuturnya. 

 

Ujang berpendapat, PDIP sedang menjaga eksistensi dan konsistensi usai kalah di Pilpres 2024. Sebab, politik butuh instrumen atau cara untuk tetap bisa menjaga esistensi dalam pemberitaan nasional dan konsistensi juga dalam konteks bertahan dengan prinsip sikap untuk menjaga pemerintahan yang baik. 

 

Dia melanjutkan, PDIP bukan ragu dalam memutuskan arah politiknya. Melainkan hanya mengulur waktu dan akan diumumkan pada momen-momen menjelang Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik pada Oktober 2024 mendatang.

 

"Saya melihat bukan masih ragu, bahwa itu strategi mengulur (waktu) pasti menit di ujung permainan baru umumkan karena pelantikan Prabowo masih panjang di Oktober 2024. Jadi kalau diumumkan sekarang tidak seksi jadi pasti di ujung (umumkannya)," tuturnya. 

 

“Saya melihat agar ada ruang diskusi atau ruang dialog dengan partai kubu pemerintah. Ini hanya bagian dari strategi saja, jadi bagian hal yang sudah kita baca sejak lama. Bagi saya tidak aneh kalau PDIP menyimpan amunisinya, menyimpan prinsipnya, perilakunya yaitu perilaku oposisi atau pemerintah disimpan terlebih dahulu," lanjutnya. 

 

Sebelumnya diketahui, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri akhirnya buka suara terkait sikap politik partainya. Pertama, ia menyinggung bahwa sikap politik PDIP didasarkan pada pemikiran.

 

Selanjutnya, Mega menjelaskan bahwa sikap politik PDIP ke depan harus melalui perhitungan yang matang. Dengan nada bercanda kepada wartawan yang meliput rapat kerja nasional (Rakernas) V PDIP, ia pun belum menyampaikan sikap politiknya.

 

"Kalau menit ini saya ngomong hehe kan harus dihitung secara politik loh. Enak aja, ini pasti wartawan yang ditunggu iki, sikap dari Rakernas," ujar Megawati dalam pidato politik penutupan Rakernas V, Ahad (26/5/2024).

 

"Rakernas akan menentukan sikap blabla, aku sambil sarapan. Aku bilang, enak aja, iya dong, gue mainin dulu dong," sambungnya disambut tawa oleh ribuan kader PDIP yang memenuhi Beach City International Stadium,  Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement