Kamis 13 Nov 2025 13:05 WIB

Literasi AI Jadi Kebutuhan Mendesak di 2025

Literasi digital dan AI menjadi fondasi utama bagi generasi akademik masa depan.

Literasi digital dan AI menjadi fondasi utama bagi generasi akademik masa depan.
Foto: UNM
Literasi digital dan AI menjadi fondasi utama bagi generasi akademik masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Di era digital yang serba cepat dan saling terhubung, teknologi kini tak lagi sekadar alat bantu, melainkan bagian dari kehidupan manusia. Dari cara belajar, bekerja, hingga mencari peluang penghasilan semuanya kini bersentuhan langsung dengan kecerdasan buatan (AI).

Kalau dulu literasi digital hanya berarti bisa menggunakan internet atau media sosial, kini maknanya jauh lebih dalam: mampu memahami, memanfaatkan, dan beradaptasi dengan teknologi AI secara cerdas dan etis. Sayangnya, masih banyak orang yang merasa takut atau bingung dengan AI. Padahal, mereka yang memahami cara kerjanya justru bisa melipatgandakan produktivitas dan membuka peluang baru dalam dunia kerja digital.

Literasi Digital dan AI

Literasi digital berarti kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan menciptakan konten digital dengan bijak. Sedangkan literasi AI adalah kemampuan mengenali potensi dan risiko kecerdasan buatan dari cara pakainya, hingga bagaimana berpikir kritis terhadap hasil yang diberikan oleh mesin.

Contohnya, mahasiswa bukan hanya tahu menggunakan ChatGPT untuk mencari jawaban tugas, tetapi juga bisa memanfaatkannya untuk membuat ide konten, skrip video, atau copywriting jualan. Perbedaannya terletak pada cara berpikir kritis dan kreatif, bukan sekadar “bisa pakai”.

Literasi AI Jadi Kebutuhan Mendesak di 2025

Tahun 2025 menandai masa ketika AI bukan lagi sekadar tren, tapi sudah menjadi standar. Kampus, perusahaan, dan UMKM mulai beradaptasi dengan otomatisasi dan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi.

Laporan World Economic Forum bahkan menyebutkan bahwa 44% keterampilan kerja akan berubah akibat hadirnya AI. Namun, di balik tantangan tersebut, terbuka banyak peluang baru bagi mereka yang memahami dan mampu memanfaatkan teknologi ini terutama di bidang konten digital, bisnis kreatif, dan pendidikan.

Universitas Nusa Mandiri (UNM) sebagai Kampus Digital Bisnis menjadi salah satu perguruan tinggi yang aktif mendorong literasi AI di kalangan mahasiswa. Melalui berbagai kegiatan digital learning, pelatihan tools AI, hingga integrasi AI dalam proses pembelajaran, UNM berkomitmen mencetak talenta muda yang adaptif dan cerdas digital.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement