Kamis 23 May 2019 14:56 WIB

Pembakaran Mapolsek Tambelangan Terkait Aksi di Jakarta

Ada sekitar 200 massa yang melakukan pembakaran Mapolsek Tambelangan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan menegaskan, pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura, oleh sekelompok massa, tidak terkait Pilpres 2019. Luki mengungkapkan, berdasarkan informasi yang dihimpun, pembakaran tersebut terkait aksi 22 Mei yang berlangsung di Jakarta.

Luki menjelaskan, ada sekitar 200 massa yang melakukan pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang, Madura. Mereka melakukan pembakaran diduga karena terhasut berita bohong, yang menyebutkan ada ulama dari Madura yang ditangkap dalam aksi 22 Mei di Jakarta.

"Ini sebenarnya tidak ada kaitannya secara langsung dengan Pilpres 2019. Ada 200 orang datang ke Polsek terkait beredarnya video yang menyatakan, ada penangkapan tokoh Madura di Jakarta dan ada penembakan di Jakarta," kata Luki di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (23/5).

Luki melanjutkan, motif sesungguhnya terkait pembakaran Mapolsek Tambelangan tersebut belum bisa dipastikan. Info sementara, kata Luki, massa tersebut menanyakan beberapa temannya di Jakarta yang dikabarkan ditangkap saat aksi 22 Mei. Masyarakat yang tidak bisa diredam, lanjut Luki, mendatangi Mapolsek Tambelangan, yang akhirnya melakukan pelemparan dan pembakaran.

"Kemudoan sesuai dengan berita, salah satu tokoh Madura tidak bisa keluar di Thamrin dan minta kirim doa dari Madura. Isu ini berkembang juga di Pamekasan, tapi bisa diredam. Di Sampang masyarakat tidak bisa diredam. Saat tokoh agama negosiasi, tau-tau masyarakat sudah lakukan pelemparan," ujar Luki.

Sebelumnya, Kantor Polsek Tambelangan, Sampang, Jawa Timur, dibakar massa. Pembakaran terjadi pada Rabu, (22/5) malam, tepatnya ekitar pukul 22.00 WIB. Pembakaran berawal dari adanya sekelompok massa yang datang secara tiba-tiba ke Mapolsek Tambelangan, Sampang.

Massa itu selanjutnya melempari kantor Polsek Tambelangan menggunakan batu. Polisi berupaya memberikan pengertian dan melarang mereka berbuat anarkis, namun tidak diindahkan. Dalam hitungan menit, jumlah massa semakin banyak dan semakin bringas, hingga akhirnya terjadi pembakaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement