Ahad 24 Mar 2019 10:53 WIB

Sukabumi Siapkan Relawan Siaga Berbasis Masyarakat

Relawan Siaga disiapkan agar masyarakat paham dan mengerti mengenai bencana.

Rep: riga nurul iman/ Red: Joko Sadewo
Bencana alam (ilustrasi)
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Bencana alam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kota Sukabumi membentuk relawan siaga berbasis masyarakat (Sibat) untuk menghadapi potensi bencana. Targetnya ketika terjadi bencana maka relawan tersebut dapat segera dikerahkan ke lokasi.

Keberadaan relawan yang digagas oleh Palang Merah Indonesia (PMI) ini,  juga untuk melakukan upaya sosialisasi mitigasi atau pencegahan terhadap bencana alam. '' Dalam konteks kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana alam, pemerintah bersama PMI terus berupa dengan memberikan pemahaman, pelatihan, sosialisasi serta simulasi,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada saat menbuka penguatan relawan Sibat kelurahan di Balai Kota Sukabumi akhir pekan lalu.

Upaya tersebut agar masyarakat tahu, paham dan mengerti akan bencana dan bagaimana cara menanganinya. Fahmi menuturkan, relawan Sibat seharusnya hadir lebih awal jika terjadinya bencana.

Sebab tidak bisa dipungkiri, kata Fahmi, Kota Sukabumi maupun Kabupaten Sukabumi termasuk kawasan rawan bencana. Terlebih dengan adanya patahan Cimandiri yang menjadi fokus di wilayah Jawa Barat. Dampaknya sering kali wilayah Kota Sukabumi mengalami bencana terutama gempa bumi dan longsor.

Selain itu, lanjut Fahmi, relawan Sibat tidak hanya fokus menjadi relawan kesiapsiagaan bencana alam. Melainkan juga fokus yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keluarga.

Apalagi, ungkap Fahmi, dalam era transformasi antara digitalisasi dan proses percepatan teknologi informasi menyebabkan bencana tidak hanya berhubungan dengan alam. Misalnya dalam hal jumlah generasi muda yang meningkat namun tidak diimbangi pertumbuhan kesejahteraan dan bisa menjadi bencana.

"Anak-anak juga mengalami perubahan jaman, misalnya akibat radiasi handphone berlebihan mengalami struk ringan kalau semakin banyak ini masuk bencana,'' cetus Fahmi. Masalah lain yang dihadapi terkait HIV/AIDS dan narkoba yang busa menjadi bencana sosial kemasyarakatan.

Ketua Pelaksana Penguatan Sibat PMI Sukabumi Suherman menambahkan, terlaksananya pelatihan itu agar terbentuk relawan PMI di setiap kelurahan. '' Sehingga diharapkan terwujudnya upaya tanggap darurat bencana yang aktif dan solid,'' imbuh dia. Di mana relawan Sibat ditargetkan dapat membantu kegiatan PMI dalam hal kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Selain itu, sambung Fahmi, dapat terwujudnya lapor cepat pada saat terjadinya bencana dan dalam waktu 5 menit relawan sampai ke titik lokasi. " Kegiatan ini nantinya agar terciptanya regenerasi angkatan, ditargetkan perekrutan SIBAT satu tahun sekali agar regenerasi terus berjalan," tambah dia.

Pelatihan Sibat ini, ujar Suherman, bertemakan meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam kesiapsiagaan. Dalam pelatihan ini ada sebanyak 66 peserta dari tujuh kecamatan se Kota Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement