Senin 29 Sep 2025 16:53 WIB

Australia-Indonesia Perkuat Kerja Sama Penanganan Bencana

Penanganan bencana sebelum dan sesudah kejadian tidak bisa dilakukan satu pihak saja

ILUSTRASI Bencana alam
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
ILUSTRASI Bencana alam

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Indonesia bersama dengan Pemerintah Australia bertekad memperkuat kerja sama dalam hal penanganan bencana alam. Di antara bentuk kolaborasi itu mencakup pertukaran pengetahuan tentang strategi pengurangan risiko bencana.

Hal itu disampaikan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Roderick Brazie, saat mengisi kegiatan seminar bertajuk "The 3rd International Conference on Disaster Mitigation and Management (ICDMM)" 2025 di Padang, Sumatra Barat.

Baca Juga

"Australia berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi dengan Indonesia dalam hal ketahanan bencana, pembangunan inklusif, dan pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan pengurangan risiko bencana," ujar dia di kampus Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumbar, pada Senin (29/9/2025).

Dubes Roderick Brazie mengatakan, Sumatra Barat sebagai daerah yang termasuk dalam kawasan Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire berada di garda terdepan dalam manajemen risiko bencana. Menurutnya, konferensi internasional mitigasi bencana ini merupakan kesempatan yang tepat untuk berbagi pengetahuan tentang strategi pengurangan risiko bencana.

Roderick Brazie menilai, penanganan bencana sebelum dan sesudah kejadian tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Pemerintah Australia pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama dengan seluruh negara di kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia.

Dalam konferensi tersebut, Dubes Roderick turut menyinggung kehadiran Australia saat Indonesia dilanda bencana besar. Misalnya, peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 silam serta gempa Padang pada 2009 lalu.

Di sisi lain, Indonesia juga selalu membantu Australia ketika diterpa bencana alam. Salah satunya berkaitan dengan penanganan kebakaran hutan di negara tersebut.

"Kalau ada bencana di Indonesia, pasti Australia membantu. Tapi yang lebih penting dari itu, sekarang Australia telah bekerja sama dengan Indonesia untuk persiapan mengantisipasi bencana," ujarnya.

Rektor Unand Efa Yonnedi mengatakan, pelaksanaan ICDMM sangat penting bagi Indonesia dan Australia dalam menyiapkan skenario terbaik menghadapi kemungkinan terburuk.

Konferensi internasional mitigasi kebencanaan ini sekaligus memperingati peristiwa memilukan 16 tahun lalu yakni gempa Kota Padang yang memporak-porandakan daerah itu.

"ICDMM yang ketiga ini mengingatkan kita bersama gempa Padang atau Sumatera Barat 16 tahun yang lalu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement