Rabu 23 Jan 2019 14:16 WIB

Banjir Sulsel, Tagana Evakuasi Warga dan Dirikan Dapur Umum

Ada 450 Tagana yang membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Pengendara melewati banjir di Jalan Pendidikan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Pengendara melewati banjir di Jalan Pendidikan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/01/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk merespons cepat banjir di enam kabupaten dan satu kota di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Pemerintah telah mengambil langkah cepat dengan mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana). Tagana membantu evakuasi warga, mengirimkan bantuan logistik, serta mendirikan dapur umum untuk pengungsi.

Menteri Sosial (Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, tim Tagana sudah bergerak. "Ada 450 Tagana ke lokasi yakni dari Gowa, Makassar, Maros, Pangkep, dan Barru yang membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir. Kami juga kerahkan dua perahu karet di Gowa dan satu di Makassar,” katanya di Jakarta, seperti dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (23/1).

Sebanyak enam kabupaten dan satu kota yang dilanda banjir adalah Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng dan Kota Makassar. Sementara 450 Tagana terdiri dari 100 orang dari Gowa, 200 orang dari Makassar, 50 orang dari Maros, 50 orang dari Pangkep, dan 50 orang dari Barru.

“Kondisi terparah ada di Gowa dan Makassar akibat curah hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut dan sungai Jeneberang yang sungai terpanjang di Sulawesi Selatan meluap,” katanya.

Ia mengutip data dari Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, hingga Rabu (23/1) pukul 09.00 WIB, tercatat sebanyak 2.121 jiwa di Kabupaten Gowa mengungsi dan lebih dari 1.000 jiwa di Makassar mengungsi.

Titik Pengungsian di Kabupaten Gowa terdapat di Mesjid Baiatul Jihad Tompobalang 70 jiwa, Kelurahan Samata 200 jiwa, Masjid Mangngalli 200 jiwa, Puskesmas Pallangga 21 jiwa, Kantor camat Pallangga 56 jiwa, BTN Pallangga Mas 33 jiwa, Puskesmas Kampili 6 jiwa, Mesji Nurul Iman Yabani Bonto Ramba Somba Opu 94 jiwa, Pasar Sungguminasa 600 jiwa, Gardu Induk PLN Sunggu minasa 40 jiwa, Pandang-pandang 120 Jiwa, Bukit Tamarunang 160 jiwa, Kompleks RPH Tamarunang 521 jiwa. Ia menyebut saat ini ada dua titik dapur umum dai Kota Makassar masing-masing di Paccerakkang dan Perumahan Bumi Tamalandrea Permai. Sementara satu dapur umum di Gowa ada di Pasar Sentral Sungguminasa.

Kementerian Sosial, lanjutnya, juga telah mengirimkan bantuan bencana alam tahap pertama ke Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan. Barang bantuan bencana alam terdiri dari bantuan makanan dan lauk pauk 1.400 paket, 15 ribu bungkus mie instan, 1 unit tenda serbaguna keluarga, 300 lembar tenda gulung, 50 unit velbed, 100 lembar Kasur.

Kemensos juga mengirimkan peralatan keluarga sebanyak 600 paket, 250 paket peralatan dapur keluarga, 200 lembar selimut, dan 100 paket sandang. Total bantuan tahap pertama ini sebesar Rp 874.517.200.

"Kami akan terus memantau perkembangan upaya perlindungan korban bencana banjir Sulsel dan sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo bahwa prioritas penanganan Kemensos adalah pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement