Senin 14 Jan 2019 11:45 WIB

Kementerian PUPR Selesaikan Dua Jembatan Gantung di Pacitan

Pembangunan kedua jembatan dilakukan dengan biaya sebesar Rp 6 miliar

Red: EH Ismail
Jembatan Gantung Banjarsari II dan Kendungbendo di Pacitan, Jawa Timur.
Jembatan Gantung Banjarsari II dan Kendungbendo di Pacitan, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Jawa Timur-Bali berhasil menyelesaikan pembangunan dua jembatan gantung di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur pada 2018. Jembatan gantung tersebut yakni Banjarsari II dan Kendungbendo. Kedua jembatan tersebut menggantikan jembatan antar-desa yang hanyut diterjang banjir besar yang terjadi pada 28 Desember 2017.

Jembatan Gantung Banjarsari II dan Kendungbendo dibangun dengan panjang masing-masing 120 meter dan lebar 1,8 meter. Pembangunan kedua jembatan dilakukan dalam satu paket kontrak dengan total biaya sebesar Rp 6,08 miliar yang bersumber pada APBN 2018

Masa konstruksi dimulai sejak Agustus 2018 dan rampung pada Desember 2018 dengan kontraktor PT. Cahaya Agung Perdana Karya. Konstruksi yang digunakan tipe rigid dan  hanya dapat dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Jembatan Gantung Banjarsari II menghubungkan Desa Banjarsari dengan Desa Semanten, Pacitan. Sementara Jembatan Kendungbendo menghubungkan 3 dusun di Desa Kedungbendo dengan Kota Kecamatan Arjosari.  

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan gantung yang menghubungkan antar desa sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama untuk menggantikan jembatan “Indiana Jones”. Sejak 2015 sampai dengan 2018, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 164 jembatan gantung.

Untuk tahun ini, Kementerian PUPR merencanakan membangun sebanyak 166 jembatan baru lagi yang tersebar di seluruh pelosok di tanah air.

“Masih dibutuhkan ribuan jembatan gantung agar tidak ada lagi jembatan “Indiana Jones” di Indonesia. Kita harapkan ke depan tidak ada lagi anak-anak sekolah yang  bergelantungan seperti “Indiana Jones”,” kata Basuki beberapa waktu lalu.

Keberadaan jembatan gantung sangat membantu masyarakat karena geografis wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai. Secara fisik, kondisi ini terkadang memisahkan lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan.

Jembatan gantung dirancang secara matang, mulai dari pemilihan material hingga penerapan teknologi yang berkualitas. Penggunaan material jembatan gantung seperti baja, kabel, dan baut juga menggunakan produk lokal dalam negeri yang dibuat di Indonesia.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement