REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, pemerintah akan mulai fokus memperbaiki masalah sumber daya manusia (SDM) pada tahun depan.
Menurut Luhut, 30 persen energi bangsa ini dihabiskan untuk membahas soal perbedaan "Presiden memerintahkan, 'OK, mulai tahun depan kita akan fokus memperbaiki masalah SDM kita,'," ujar Luhut dalam kegiatan Seminar Penguatan Kapasitas Pemimpin Indonesia di Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (3/12).
Dia menjelaskan, untuk memperbaiki kualitas SDM demi menyongsong revolusi teknologi dan industri tidak cukup hanya dengan memperbaiki pendidikan.
Menurut dia, pola pikir juga penting untuk diperbaiki dalam rangka menghadapi revolusi tersebut.
"Poinnya tadi itu bagaimana kita mau dengar, bagaimana membuka hati kita, bagaimana kita bisa bekerja sama. Itu yang sangat penting yang di kita ini kurang," kata dia.
Luhut menuturkan, 30 persen energi bangsa ini habis untuk membicarakan perbedaan.
Dia menerangkan, adanya perbedaan bukanlah masalah. Tapi, sesama anak bangsa tidak perlu saling berkelahi karena perbedaan yang ada itu.
Lebih baik, kata dia, energi untuk itu sebaiknya digunakan untuk membangun negeri.
"Mengapa kita buang energi kita untuk berkelahi saja. Biarkanlah sekarang energi itu kita gunakan untuk membangun negeri yang kita cintai ini," ujar dia.
Jika anak bangsa hanya bicara mengenai perbedaan, lanjut Luhut, dia tak tahu kapan Indonesia akan maju seperti negara-negara maju di Asia.
Sebaiknya, sambung luhut, yang dibicarakan adalah kepentingan nasional. Untuk membicarakan kepentingan nasional tersebut, persatuan menjadi unsur yang amat penting agar kepentingan tersebut dapat tercapai.
"While kita bicara national interest, kita harus jadi satu. Ada perbedaan itu ya sudah. Perbedaan itu lahir kok, kita sama kakak kita juga beda. Masa jadi karena itu musuhan, kan tidak perlu musuhan," ujarnya.