Selasa 27 Nov 2018 02:13 WIB

Kampung Pelangi Tanjunguma Tawarakan Destinasi Digital

Ini adalah destinasi wisata digital yang diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan

Bukan hanya di Tanjunguma, kampung pelangi juga terdapat di Sukabumi Jawa Barat.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Bukan hanya di Tanjunguma, kampung pelangi juga terdapat di Sukabumi Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kampung Pelangi Tanjunguma di Kota Batam Kepulauan Riau menawarkan destinasi digital baru. Kampung ini menyuguhkan pemandangan pemukiman kampung nelayan dengan warna-warni di dinding dan atap rumah warga setempat.

"Ini adalah destinasi wisata digital yang diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung dan memperpanjang kunjungannya di Batam," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata di Batam, Senin (26/11).

Ia mengatakan, seiring dengan semangat Kementerian Pariwisata untuk mendorong dan menumbuhkembangkan destinasi wisata digital, Pemerintah Kota (Pemkot) Batam turut mendukung tujuan wisata di kampung tua yang berlokasi dekat dengan pusat bisnis kota. Tanjunguma merupakan kawasan kampung tua yang dilestarikan pemerintah. Meski warga di sana sudah banyak yang bergerak di industri dan perdagangan, namun masih banyak terdapat nelayan dengan rumah-rumah di atas laut

"Kampung ini diinisiasi Komunitas Tanjunguma Berpelangi, dan kami mengapresiasi masyarakat yang turut mengembangkan pariwisata daerah," kata dia.

Terdapat sekitar 100 rumah warga yang dicat warna-warni untuk memikat wisatawan datang. Dalam kesempatan itu, ia menjelaskan, dalam mendorong pariwisata, terdapat 3A yang harus dikembangkan, yaitu Aksebilitas, Atraksi dan Amenitas.

Pemerintah Kota Batam, terus mendorong pariwisata melalui aksebilitas, membangun akses menuju ke tempat-tempat pariwisata dengan infrastruktur, sarana dan prasarana yang memadai. "Pemkot melebarkan jalan-jalan, agar wisatawan dapat mudah menuju lokasi dengan nyaman, tidak ada macet. Termasuk lampu-lampu jalan yang dibuat semarak, agar menjadi daya tarik tersendiri," kata Ardi.

Menurut dia, dari 3A, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam pembangunan aksebilitas. "Kalau atraksi dan amenitas, bisa dilakukan oleh swasta, komunitas dan lainnya. Maka dari itu, pemerintah saat ini fokus dulu di pembangunan akses. Karena aksebilitas sulit dilakukan pihak lain," kata dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement