Sabtu 27 Oct 2018 17:22 WIB

Dosen UBSI Yogyakarta Ikuti Uji Kompetensi Asesor

Tujuannya agar bisa menjadi asesor dalam uji kompetensi.

Dosen UBSI melakukan asesmen uji kompetensi asesor.
Foto: Dok UBSI
Dosen UBSI melakukan asesmen uji kompetensi asesor.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Yogyakarta menyelenggarakan diklat dan ujian asesor kompetensi di bidang pariwisata. LSP Pariwisata merupakan lembaga pendukung Badan Nasional Sertifkasi Profesi (BNSP) yang bertanggung  jawab melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bidang pariwisata.

Kegiatan yang bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan berkompeten itu digelar di SMKN 1 Sewon, Bantul Yogyakarta, 15-19 Oktober 2018.

Diklat dan ujian tersebut dibuka oleh  Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Yogyakarta, Baskoro Aji. Baskoro menilai sertifikasi tersebut sangat berguna untuk  menambah wawasan bagi para peserta dan bisa menjadi asesor dalam uji kompetensi di bidang pariwisata yang tentunya punya standar yang bagus.

“Peserta kegiatan ini berasal dari kalangan dosen dan guru yang sebelumnya sudah memiliki sertifikat kompetensi. Dengan begitu, diharapkan nantinya akan menjadi asesor (penilai) uji kompetensi yang sudah tersertifikasi (diakui),” ujarnya dalam rilis Universitas Bina Sarana Indormatika (UBSI) yang diterima Republika.co.id, Jumat (26/10).

Kegiatan tersebut tidak dilewatkan oleh tiga dosen dari Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI)  Yogyakarta dari program studi perhotelan. Mereka adalah Ani Wijayanti yang mengikuti ujian asesor bidang pemandu museum;  serta Atun Yulianto dan Yulianto --  keduanya mengambil ujian asesor di bidang pemasaran.

photo
Dosen UBSI bersama dosen lainnya mengikuti uji kompetensi asesor.

Agar lolos ujian sebagai asesor kompetensi, para peserta harus mengikuti serangkaian kegiatan dan tahap ujian.Yakni,  diklat pengorganisasian dan pelaksanaan asesmen uji kompetensi, serta simulasi asesmen yang terdiri dari tahap penilaian tertulis, wawancara, dan praktik.  Calon asesor harus lulus semua tahap simulasi asesmen agar bisa dinyatakan lulus menjadi asesor uji kompetensi.

“Tujuan kami mengikuti acara ini agar bisa menjadi asesor dalam uji kompetensi.  Selain itu menambah ilmu tentang bagaimana menyusun instrumen asesmen di bidang pemasaran,” kata Yulianto.

Selain itu, menurut Ani Wijayanti,  kehadiran dosen UBSI dalam kegiatan kali ini, juga sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri. Sejalan dengan hal tersebut ke depannya UBSI mempunyai program untuk mendirikan bidang pariwisata dan pemasaran, sehingga asesor di bidang ini sangat dibutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement