Selasa 09 Oct 2018 14:59 WIB

Korban Meninggal Bencana Sulteng Capai 2.010 Jiwa

BNPB menemukan masih banyak jenazah baru yang berdatangan dari evakuasi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Indira Rezkisari
Warga mencari barang layak pakai sisa runtuhan bangunan di kawasan terdampak likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/10). Masyarakat yang terkena musibah mulai berbenah pascagempa bermagnitudo 7,4 disusul gelombang tsunami.
Foto: ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang
Warga mencari barang layak pakai sisa runtuhan bangunan di kawasan terdampak likuifaksi di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/10). Masyarakat yang terkena musibah mulai berbenah pascagempa bermagnitudo 7,4 disusul gelombang tsunami.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sudah mencapai 2.010 jiwa. Jumlah tersebut berdasarkan laporan evakuasi korban di wilayah terdampak bencana hingga Selasa (9/10) pukul 13.00 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban meninggal dunia di wilayah Kota Palu mencapai 1.601 jiwa. Sementara itu, korban meninggal dunia di Kabupaten Donggala bertambah jadi 171 orang, di Kabupaten Sigi 222 orang, Parigi Moutong 15 orang, serta di Pasangkayu, Sulawesi Barat 1 orang.

Sutopo mengatakan, seluruh korban meninggal telah dimakamkan di sejumlah pemakaman umum. “Semua korban meninggal sudah kita makamkan semuanya,” kata Sutopo dalam Konferensi Pers di Grha BNPB, Selasa (9/10) siang.

Sebanyak 934 jenazah dimakamkan di pemakaman massal. Sisanya, 1.076 korban meninggal dimakamkan di pemakaman keluarga. Sutopo menjelaskan, korban meninggal dunia yang sudah diamankan difoto terlebih dahulu untuk memudahkan pihak keluarga yang mencari.

Korban, kata Sutopo, banyak yang mengalami kerusakan di bagian wajah sehingga dibutuhkan waktu untuk pendataan. Namun di sisi lain, jenazah baru terus berdatangan di berbagai lokasi. Adapun jumlah korban luka-luka mencapai 10.679 orang. Sebanyak 2.549 orang mengalami luka berat dan 8.130 orang luka ringan.

Selain korban meninggal dan luka-luka, BNPB mencatat terdapat korban yang dinyatakan hilang sebanyak 671 orang. Evakuasi korban oleh Tim Basarnas, Kata Sutopo, masih akan dilakukan hingga Kamis (11/10) mendatang. “Hingga hari kesepuluh penanganan pascagempa, korban paling banyak ditemukan di Petobo dan Balaroa di mana terjadi likuifaksi,” kata Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement