Selasa 09 Oct 2018 10:12 WIB

Korban Meninggal Akibat Bencana Sulteng Capai 2.002 Orang

Korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulteng terus bertambah.

Sejumlah Prajurit TNI melakukan penguburan massal terhadap jenazah korban gempa bumi dan tsunami di Taman Pemakaman Umum (TPU) Poboya Indah, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah Prajurit TNI melakukan penguburan massal terhadap jenazah korban gempa bumi dan tsunami di Taman Pemakaman Umum (TPU) Poboya Indah, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Jumlah korban meninggal dunia dalam bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, terus bertambah. Berdasarkan data terbaru pada Selasa (9/10) pukul 08.54 Wita, jumlah korban meninggal dunia mencapai 2.002 orang.

Baca Juga:

Baca Juga

Perkembangan informasi penanganan tanggap darurat bencana gempa dan tsunami Sulteng pada Posko Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) di Palu menyebutkan dari korban meninggal dunia itu sebagian dikuburkan secara massal dan sebagian oleh keluarganya masing-masing. Korban meninggal dunia yang telah dikuburkan secara massal di Poboya sebanyak 864 jenazah, di pemakaman massal Pantoloan 35 jenazah, dan di pemakaman massal di Donggala 35 jenazah.

Sedangkan korban meninggal dunia yang telah dimakamkan oleh keluarganya masing-masing sebanyak 1.068 jenazah. Sementara korban luka-luka mencapai 4.084 orang, korban hilang 671 orang.

Kogasgabpad juga mendata, rumah rusak akibat bencana itu mencapai 67.310 unit tersebar di Kota Palu sebanyak 65.733 unit, di Kabupaten Sigi 897 unit, dan di Kabupaten Donggala 680 unit. Untuk, masyarakat yang mengungsi terdata sekitar 74 ribu orang.

Tim satgas evakuasi dari Kogasgabpad pada Selasa ini masih melanjutkan kegiatan pencarian dan evakuasi korban. Proses pencarian dan evakuasi korban dijadwalkan berlangsung hingga Kamis (11/10). Selain mencari korban, maka tim juga terus membuka akses jalan pada lokasi-lokasi yang terisolir. Kogasgabpad juga terus memulihkan perekonomian masyarakat.

Sebelumnya Panglima Kogasgabpad Mayjen TNI Tri Suwandono mengimbau  warga yang meninggalkan Palu dan daerah-daerah sekitarnya untuk kembali. "Ekonomi sudah berjalan, bank-bank buka, rumah sakit operasional, listrik sudah mengalir baik, sekolah, air bersih juga begitu, dan lain sebagainya," katanya pada Senin (8/10).

Panglima Kogasgabpad juga mengajak masyarakat untuk kembali membangun kembali Palu, Donggala, dan Sigi, agar Sulawesi Tengah bisa bangkit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement