Senin 13 Aug 2018 08:53 WIB

Sering Mogok, LRT Palembang akan Dievaluasi Menyeluruh

LRT Palembang mendadak mogok di tengah perjalanan pada Ahad (12/8) kemarin

Sejumlah aparatur sipil negara dan masyarakat menikmati perjalanan dengan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Api Ringan di Palembang, Sumsel, Rabu (25/7).
Foto: Antara/Feny Selly
Sejumlah aparatur sipil negara dan masyarakat menikmati perjalanan dengan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Api Ringan di Palembang, Sumsel, Rabu (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional LRT Palembang, Sumatra Selatan. Evaluasi ini dilakukan menyusul kejadian berhenti mendadak LRT Palembang pada Ahad (12/8).

"Pemerintah kembali menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat pengguna LRT Palembang atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada saat pengoperasian LRT Palembang," kata Direktur Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/8).

Ia mengatakan terkait beberapa permasalahan yang terjadi berulang kali pada pengoperasian LRT Palembang ini, pemerintah akan segera mengevaluasi secara keseluruhan operasional LRT Palembang. "Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap perbaikan kinerja operasional LRT secara keseluruhan yang berdampak pada peningkatan performa kinerja operasional LRT Sumsel terutama dalam rangka mendukung perhelatan akbar Asian Games ke-18 yang sebentar lagi akan diselenggarakan di Kota Palembang," katanya memaparkan.

Neburut Zulkifli, saat ini pihaknya tengah bekerja sama dengan pemangku kepentingan dalam mengadakan penyelidikan secara mendalam terkait kejadian tersebut. LRT Palembang yang berangkat dari stasiun DJKA menuju Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II berhenti secara mendadak di antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta.

Sebagai bagian dari penanganan kejadian tersebut, dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan untuk evakuasi dengan sarana LRT berikutnya, SDM Perkeretaapian yang bertugas mengevakuasi penumpang dengan berjalan melalui jalur di samping rel atau walkway menuju Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta.

Dari penyelidikan awal ditemukan indikasi bahwa terjadi arus pendek atau shortcircuit pada sistem kelistrikan sarana LRT Palembang. Saat kejadian tersebut, sistem kelistrikan antara Stasiun Jakabaring dan Stasiun Polresta dimatikan, sehingga operasional LRT Palembang berhenti.

Zulfikri berharap agar masyarakat bersabar dan tetap memberikan dukungan untuk LRT Sumsel ini yang merupakan hasil karya putra-putri terbaik Indonesia, sehingga LRT ini tetap menjadi kebanggaan bersama. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement