Selasa 26 Jun 2018 02:15 WIB

Pesawat Ditembaki, Logistik Pilkada Papua Masih Tertahan

Penyaluran logistik untuk 26 distrik sudah aman sampai lokasi

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas KPU mengangkut logistik Pilkada ke gedung Eme Neme Yauware, Timika, Papua, Sabtu (23/6).
Foto: Antara/Spedy Paereng
Petugas KPU mengangkut logistik Pilkada ke gedung Eme Neme Yauware, Timika, Papua, Sabtu (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner KPU Provinsi Papua, Izak Hikoyabi, mengatakan pengiriman logistik untuk Pilkada Kabupaten Nduga belum tuntas karena insiden penembakan pesawat pengangkut pada Senin (25/6). Saat ini, logistik untuk beberapa distrik masih tertahan di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga.

Izak menjelaskan, akibat insiden itu, dua orang tewas dan beberapa orang menderita luka-luka. Selain itu, logistik pilkada untuk enam distrik di Kabupaten Nduga juga masih tertahan di Bandara Kenyam.

"Di Nduga ada 32 distrik. Penyaluran logistik untuk 26 distrik sudah aman sampai lokasi. Sementara, akibat pesawat pengangkut logistik ditembaki pada Senin pagi, logistik untuk enam distrik masih tertahan," ujar Izak ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (25/6) malam.

Meski demikian, KPU akan berupaya melakukan pengiriman ke enam distrik pada Selasa (26/6). Izak menuturkan, pengiriman itu akan kembali menggunakan jalur udara.

Untuk memperlancar pengiriman, ungkap Izak, Kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar dan Pangdam Cendrawasih, Mayjen George Elnadus Supit, akan datang langsung ke Kabupaten Nduga. "Kami hari ini sudah rapat, dan untuk keamanan serta kelancaran, besok Kapolda dan Pangdam datang ke sana," tambah Izak.

Sebelumnya, pada Senin pagi, terjadi insiden penembakan terhadap pesawat Trigana Air. Penembakan diduga dilakukan oleh kelompok kriminal sipil bersenjata di Bandar Kenyam, Kabupaten Nduga. Adapun pesawat yang ditembak sedang mengangkut logistik pilkada Kabupaten Nduga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement