Kamis 12 Apr 2018 19:24 WIB

Hanafi: Sikap Politik PAN Diputuskan di Rakernas

Hanafi mengatakan, PAN masih melakukan proses penimbangan sikap politik.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI- Hanafi Rais
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI- Hanafi Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais mengatakan, partainya belum memiliki sikap politik terbaru, terkait dengan pemandatan Capres oleh Partai Gerindra kepada Prabowo Subianto. Itu karena saat ini partai berlambang matahari itu masih melakukan proses penimbangan sikap politik.

"Jadi tentu secara resmi sikap partai itu nanti akan diputuskan dalam forum resmi partai juga. Yakni pada Rakernas insya Allah bulan depan," kata Hanafi ditemui di Kantor DPP PAN, Kamis (12/4).

Ia mengatakan saat ini sah-sah saja bila kader PAN berpendapat dan menunjukkan keberpihakan kepada pihak-pihak tertentu. Namun ia memastikan, semua kadernya sedang mempersiapkan Rakernas dengan sungguh-sungguh.

"Jadi masing-masing selama belum ada keterangan resmi itu ya boleh. Untuk menunjukkan keberpihakan atau sikap politik itu subjektif masing-masing kader PAN itu boleh-boleh saja. Tetapi saat ini tentu semuanya mempersiapkan dengan khidmat dengan keputusan partai yang ada di Rakernas itu," ujarnya.

Kader PAN yang juga merupakan putra tokoh reformasi PAN itu juga mengatakan adanya gambaran Ketua Umum PAN yang menaiki kuda bersama dengan Ketum DPP Partai Gerindra itu, bukan berarti bisa disimpulkan sebuah sikap politik dari PAN. Itu, kata dia, merupakan simbol-simbol politik yang bisa dikaitkan dengan persepsi apapun.

"Dalam politik itu tidak bisa dihindari adanya sinyal-sinyal semacam itu ya. Ada simbol-simbol semacam itu. Itu kan termasuk komunikasi politik ya," ucapnya.

Hanafi juga menegaskan, selama waktu belum habis, dalam politik bisa terjadi keputusan apapun. "Tapi saya pikir di politik ini kan anything can happen. Dan biasanya last minute juga. Jadi saat ini, the game is not over yet, anything can happen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement