Rabu 28 Mar 2018 01:42 WIB

RS Sukabumi Tangani Bayi yang Alami Kelainan Genetik Langka

Jenis kelamin dari bayi ini pun belum bisa dipastikan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus Yulianto
RSUD R Syamsudin, Sukabumi
Foto: Panoramio.com
RSUD R Syamsudin, Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi menangani kasus bayi yang mengalami kelainan genetik langka. Pasalnya, bayi tersebut mengalami sejumlah kelainan yang dinilai langka dan jarang ditemui sebelumnya.

Informasi yang diperoleh dari RSUD R Syamsudin menyebutkan, bayi yang berumur dua hari ini merupakan anak dari pasangan suami-istri Lindawati dan Diyan warga warga Desa/Kecamatan Bojongenteng, Kabupaten Sukabumi. Sebelumnya, proses melahirkan dilakukan di RSUD Sekarwangi Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi dan akhirnya dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH pada Senin (26/3) lalu.

"Pasien ini terdapat banyak kelainan kongenital secara diagnosa kedokteran sebagai trunbeli syindrom dan atresia ani dengan fistula," kata Kepala Sub Bidang Pengembangan Mutu RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Bihantoro kepada wartawan Selasa (27/3).

Selain itu, kata dia, bayi yang belum diberi nama ini kemungkinan mengalami kelainan lainnya dalam organ dalam. Menurut Bihantoro, kelainan yang terlihat misalnya perut tidak mempunyai otot sehingga organ tubuh seperti keluar karena tidak ada otot yang menahannya.

Kelainan kedua yakni menyambung antara kelamin dan alat pembuangan atau anus serta terakhir bentuk kaki tertekuk. Dan kelainan lainnya yang masih harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut Bihantoro, jenis kelamin dari bayi ini pun belum bisa dipastikan karena menyambungnya alat kelamin dengan anus. Namun dari hasil pemeriksaan menyebutkan sekitar 97 persen laki-laki.

Kelainan yang dialami bayi ini ujar Bihantoro sangat jarang ditemui atau langka. Bahkan kata dia dokter spesialis anak yang menanganinya mengaku baru pertama kali menangani kasus seperti itu. Dari segi keilmuan kata dia perbandingannya satu berbanding 40 ribu kelahiran.

"Oleh karena itu penanganannya dinilai sulit. Kami akan segera merujuknya ke RSHS Bandung," kata Bihantoro.

Saat ini, ungkap Bihantoro, keluarga dari bayi ini tengah mempersiapkan upaya rujukan bayi ke RSHS Bandung. Dia mengatakan, penanganan bayi ini menggunakan sarana jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah-red) karena berasal dari keluarga tidak mampu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement