REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan sampai saat ini tidak ada surat pengajuan pergantian Wakil Ketua MPR dari Partai Golkar Mahyudin. Sebelumnya, beredar kabar, Fraksi Partai Golkar akan mengganti Mahyudin dengan Titiek Soeharto.
"Enggak ada suratnya," kata Zulifli Hasan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/3).
Ia juga menyatakan, enggan berandai-andai soal kabar Mahyudin bakal digantikan politikus lain Golkar, Titiek Suharto. "Jangan berandai-andai. Suratnya tidak ada," kata Zulkifli.
Ia lalu menjelaskan pergantian pimpinan MPR harus sesuai aturan. Berdasarkan aturan yang ada, pergantian pimpinan MPR dapat disebabkan tiga hal yakni, meninggal dunia, mengundurkan diri, atau terjerat kasus pidana.
"Tapi saya tanya Mahyudin enggak mundur. Suratnya enggak ada," kata dia.
Sebelumnya, Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar, Ibnu Munzir kepada wartawan membenarkan bahwa Partai Golkar telah mengirimkan surat soal pergantian pimpinan MPR Mahyudin dengan Titiek Suharto. Menurut Ibnu, pergantian itu suatu hal yang biasa dan hanya untuk penyegaran saja.