Senin 12 Mar 2018 01:30 WIB

Antisipasi Partai Berkarya, Golkar Tempatkan Titiek di MPR

Golkar mewaspadai eksitensi Tommy Soeharto bersama Partai Berkarya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Putri Alm Presiden kedua Indonesia Soeharto, Siti Hediati Hariyadi menghadiri acara Bulan HM Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (11/3).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Putri Alm Presiden kedua Indonesia Soeharto, Siti Hediati Hariyadi menghadiri acara Bulan HM Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Ahad (11/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyoroti keputusan Partai Golkar menempatkan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) untuk menggantikan Mahyudin sebagai wakil ketua MPR RI. Menurut Qodari keputusan tersebut adalah pertimbangan politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang.

"Mereka (Golkar) mewaspadai Partai Berkarya, mewaspadai eksistensi Tommy Soeharto. Juga untuk mengantisipasi pergeseran suara pemilih dari Golkar ke Berkarya," ungkap Qodari, saat dihubungi melalui telepon, Ahad (11/3).

Qodari menambahkan, Partai Golkar tidak memungkiri akan ada perebutan simbol Order Baru dalam hal ini adalah nama besar presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. Sebab sampai kalau orang bicara orde baru pasti tertuju pada Partai Golkar, belum mengetahui Partai Berkarya.

"Nah salah satu mengantisipasi adalah dengan menunjukan bahwa di Partai Golkar pun ada anaknya pak Harto yaitu mbak Titiek. Jadi ini juga strategi Golkar untuk menahan laju Berkarya," kata Qodari.

photo
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto (ketiga kiri) memukul gong saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Berkarya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3). (ANTARA FOTO/Muhammad Ayudha)

Memang, lanjut Qodari, sejauh ini elektabilitas Partai Berkarya dan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto masih kecil. Namun dia mengatakan, sangat tidak menutup kemungkinan elektabilitas bakal naik.

Apalagi, dia mengatakan, setelah Tommy dinobatkan menjadi ketua umum Partai Berkarya dan nantinya memiliki strategi ampuh di Pemilu 2019. Dia juga menyatakan, masih banyak rakyat Indonesia yang mengidolakan kepemimpinan Soeharto.

Dia berpendapat dapat dipastikan Tommy Soeharto bakal mengandalkan nama besar bapaknya, Soeharto. "Karena kalau ditanya masyarakat Indonesia siapa presiden yang nomor satu masih pak Harto. Itu indikasi bahwa masyarakat pak Harto itu pemimpin yang hebat," terang Qodari. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement