REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo, berharap revitalisasi pasar Induk Legi dapat dilakukan dengan pendanaan gotong royong. Subagiyo mengatakan pihaknya masih mencari lokasi pasar darurat untuk pedagang Pasar Legi seiring rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Solo merevitalisasi pasar tersebut.
Menurutnya dibutuhkan lokasi pasar darurat minimal dengan luas dua hektare agar bisa menampung semua pedagang. Meski demikian hingga saat ini, Pemkot belum menemukan lokasi yang cocok untuk pasar darurat.
"Kita sedang cari mau ditempatkan di mana, paling tidak jadi satu. Dua hektare-lah, dan di dalam kota itu belum ada. Mungkin nanti ada lapangan yang tak dioptimalkan kita pinjam dulu dua tahun," kata Subagiyo pada Selasa (6/2).
Subagiyo menjelaskan Pasar Induk Legi memiliki luas sekitar 2,5 hektare dengan jumlah pedagang mencapai 3.500 orang. Menurutnya diperlukan kecermatan dalam menentukan pasar darurat sehingga tak membuat pedagang rugi lantaran lokasi yang dipilih tak strategis untuk berjualan. Meski demikian, kata Subagiyo, Pemkot Solo belum menentukan target revitalisasi Pasar Legi.
Setelah mendapatkan lokasi pasar daruat, Pemkot Solo baru akan membuat proyek perencanaan fisik bangunan dan rancangan anggaran bangunan. Meski demikian, ia memastikan biaya yang dikeluarkan tak sebesar dana revitalisasi Pasar Klewer Timur.
Namun ia berharap dana revitalisasi pasar Legi bisa mendapat sokongan baik dari Pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi. "Ini paling untuk lahan parkir, lantai dasar dan pengembangan. Dananya gotong royong siapa tahu Kemendag ngambil 50 persen, Provinsi 30 persen Pemkot sisanya dari APBD sepeti revitalisasi yang sudah-sudah," katanya.
Sementara itu pada 2018, Pemkot Solo memprioritaskan proyek revitalisasi pada tiga pasar tradisional. Selain Pasar Klewer Timur yang memperoleh anggaran sebesar Rp 57 miliar dari Pemerintah Pusat, Pasar Tanggul Rp 6 miliar. Pemkot Solo pun memperoleh kucuran dana dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk merevitalisasi Pasar Jebres sebesar Rp 13,5 miliar.