Kamis 22 Feb 2018 20:10 WIB

Banyak Calon Politisi yang Coba Dekati Novel Baswedan

Novel Baswedan adalah orang terpilih yang bisa menjalani cobaan berat tersebut.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Ketua wadah pegawai KPK Harun Al Rasyid, Penyidik Senior Novel Baswedan,Ketua KPK Periode 2011-2015 Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif (kiri ke kanan)saat memberikan statmen  di gedung KPK usai menjemput kedatangan novel baswedan dari bandara,Jakarta, Kamis (22/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Ketua wadah pegawai KPK Harun Al Rasyid, Penyidik Senior Novel Baswedan,Ketua KPK Periode 2011-2015 Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif (kiri ke kanan)saat memberikan statmen di gedung KPK usai menjemput kedatangan novel baswedan dari bandara,Jakarta, Kamis (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Wadah Pegawai KPK Harun Al Rasyid berharap Presiden Joko Widodo dibukakan pintu hatinya untuk segera membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras Novel Baswedan. Namun, Harun mengatakan, bila pengungkapan masih berjalan lambat, semuanya hanya bisa berpasrah kepada Tuhan.

"Kalau pada akhirnya tim penyidik tidak bisa, tidak mampu, sudah angkat tangan, minta ke Allah, janganlah berharap kepada manusia, yakinlah dengan pertolongan Allah, minta agar presiden dibukakan hatinya bentuk TGPF," kata Harun kepada Novel di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2).

Menurut Harun, Novel Baswedan adalah orang terpilih yang bisa menjalani cobaan berat tersebut. "Pesan kepada saudaraku, dalam tahajudmu minta kepada Allah. Engkau adalah manusia terpilih di antara manusia lain, kenapa Allah memilih mu, karena Allah yakin engkau sanggup atas cobaan ini. Karena engkau manusia terpilih, dekatlah dirimu dengan Allah," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Harun juga meminta Novel untuk bisa mengatur waktunya dalam beraktivitas lantaran masih harus menjalani perawatan sebelum operasi mata kiri. Novel dijadwalkan bakal menjalani operasi mata kirinya pada akhir Maret atau awal April 2018. "Pesan dari teman-teman aturlah waktumu. Engkau masih harus bolak-balik ke Singapura," tuturnya.

Harun juga mengingatkan Novel akan banyak orang yang akan memanfaatkan Novel untul mendongkrak popularitasnya. "Kami sangat yakin saudaraku bahwa dengan kehadiranmu di negeri ini akan banyak orang-orang yang numpang tenar dengan dirimu. Akan banyak calon-calon politis yang mencoba mendekatimu hanya hadir di rumahmu, untuk meningkatkan popularitasnya," kata Harun.

Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan akhirnya kembali ke Tanah Air Kamis (22/2) sejak 10 bulan kasus penyerangan terhadap dirinya. Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosa sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut. Hingga kini kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel masih misteri.

Sampai sekarang, pihak Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap motif di balik teror tersebut. Perkembangan kasus itu sendiri, terakhir pihak Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah yang diduga pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Dari sketsa yang dipaparkan, pelaku pertama berciri-ciri pria berambut cepak dan berkulit gelap. Sementara satu terduga lainnya berambut panjang dan berkulit putih.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement