Selasa 13 Feb 2018 13:28 WIB

Emilia Tetap Ikut Pilgub NTT Meski Paslonnya Ditangkap KPK

Pada hari ini, Emilia bersama pasangan calon lain mengambil nomor urut Pilgub NTT.

Sejumlah pasangan calon gubernur-wakil gubernur NTT berpose bersama usai mendapatkan nomor urut usai rapat pleno terbuka penarikan nomor urut yang digelar oleh KPU di Kupang, NTT (13/2).
Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
Sejumlah pasangan calon gubernur-wakil gubernur NTT berpose bersama usai mendapatkan nomor urut usai rapat pleno terbuka penarikan nomor urut yang digelar oleh KPU di Kupang, NTT (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Calon wakil gubernur (cawagub) NTT Emilia Nomleni menegaskan bahwa dirinya akan tetap maju dalam Pemilihan Gubernur NTT pada Juni 2018 mendatang. Walaupun, tanpa didampingi oleh calon gubernur (cagub) Marianus Sae yang terjerat kasus penyuapan dan ditangkap oleh KPK.

"Saya akan tetap maju, sampai garis finis. Ini tekad saya dan saya pasti bisa," katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa (13/12).

Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat pleno penarikan nomor urut calon gubernur dan wakil gubernur NTT yang digelar di salah satu hotel di Kota Kupang dengan menghadirkan tiga pasangan calon (paslon) lainnya. Emilia mengatakan, bahwa dirinya tetap menghormati proses yang sudah ditetapkan baik oleh KPU kepada dirinya dan partai pengusung serta proses hukum yang menimpa pasangannya Marianus Sae.

"Untuk pernyataan jelasnya dari tim pemenangan akan memberikan keterangan pers dalam waktu dekat ini," tuturnya.

Pantauan Antara usai menerima nomor urut, Emilia sempat meneteskan air mata sambil mengangkat nomor urut dua yang dipilihnya saat pleno tersebut. Emi panggilannya mengaku bahwa tangisan itu adalah tangisan bahagia yang akan terus memotivasi dirinya untuk terus berjuang dalam Pemilihan Gubernur NTT yang menghadirkan empat pasangan tersebut.

Dukungan dan motivasinya juga datang dari Esthon Foenay cagub NTT yang memberikan dukungan kepada Emi yang satu-satunya kaum wanita dalam pilgub kali ini. Lebih lanjut, Emi menegaskan, sudah saatnya NTT memiliki pemimpin perempuan.

"Sudah saatnya kaum perempuan maju. Saya akan membuktikan bahwa saya bisa sendiri maju dan berjuang serta bersaing dengan pasangan yang lain," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement