REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera menyosialisasikan penataan pedestrian sisi barat Malioboro kepada para pedagang kaki lima di kawasan itu sebelum tahap pengerjaannya dimulai pada Maret 2018.
"Sebulan ke depan sudah kami adakan semacam sosialisasi terhadap PKL maupun komunitas yang ada di situ," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY Muhammad Mansur di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (22/1).
Menurut Mansur, dalam proyek penataan Malioboro sisi barat itu, sebagian Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar lapak di sisi barat Malioboro bagian selatan dan sebagian PKL yang berjualan di sisi timur (depan gedung DPRD DIY) akan dipindahkan ke gedung eks Bioskop Indra.
Adapun pembangunan Gedung eks bioskop Indra untuk sentral PKL di Malioboro akan dimulai awal Maret 2018 dengan anggaran sekitar Rp 44 miliar dari Dana Istimewa (Danais). "Untuk pembangunan eks Bioskop Indra kami anggarkan Rp 44 miliar," kata dia.
Ia menjelaskan Gedung Eks Bioskop Indra yang disiapkan untuk PKL terbagi menjadi empat area. Lantai dasar yang memiliki luas 1.205,9 meter persegi dikhususkan untuk berjualan makanan kering dengan kapasitas 122 PKL, lantai 1 yang memiliki luas 1.007,9 meter persegi untuk berjualan souvenir dengan kapasitas 120 PKL, lantai 2 dengan luas 992,2 meter persegi untuk berjualan pakaian dengan kapasitas 117 PKL, sedangkan lantai semi basement yang memiliki luas 1.112,4 meter persegi mampu menampung 37 gerobak dan 32 motor.
"Gedung tersebut intinya untuk sentral PKL ada beberapa PKL yang akan direlokasi ke Bioskop Indra. Untuk menata PKL lebih baik dan bukan digusur," kata Mansur.
Ia mengungkapkan PKL merupakan bagian dari kekuatan Malioboro dan tanpa PKL kehidupan Malioboro tidak semeriah sekarang. Kapasitas gedung yang akan dibangun untuk sekitar 400 PKL. Konsepnya tiga lantai, ada kuliner basah, ada suvenir dan basement untuk transit dagangan PKL.
Menurut Mansur, sebelum dimulai pembangunan sebulan ke depan akan dilakukan sosialisasi. Sosialisasi disampaikan kepada komunitas Malioboro termasuk tukang becak dan andong. Diharapkan pembangunan eks bioskop Indra dapat dilakukan sampai 8-9 bulan ke depan.
Mansur juga menegaskan dalam sosialisasi yang segera digelar bersama Pemkot Yogyakarta akan kembali menekankan kepada PKL bahwa tidak ada upaya penggusuran dalam penataan itu.
"Bukan digusur ya, tetapi prinsipnya lebih pada menata karena PKL merupakan bagian kekuatan Malioboro yang harus dipertahankan. Prinsipnya kita duduk bareng, kita rembug bareng," kata dia.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menegaskan bahwa dalam penataan pedestrian Malioboro sisi barat, Pemkot Yogyakarta akan senantiasa mengikuti kebijakan Pemda DIY. "Yang penting sesama PKL jangan sampai ada isu penggusuran," kata dia.
Ia menuturkan, PKL yang akan direlokasi sebagian adalah yang ada di sisi barat. "Nanti tinggal dikompromikan. Kalau seluruh PKL di sepanjang Malioboro sebanyak 780 PKL,"ujarnya. Dikatakannya, nanti ada waktunya penataan, ada sosialisasi duduk bareng.