REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fasad atau wajah bangunan asli sepanjang Malioboro yang ada kaitannya dengan heritage atau bernilai sejarah mulai direvitalisasi pada 2019. Itu dilakukan usai pemulihan kembali semipedestrian sisi barat Malioboro selesai.

"Mapping fasad sudah ketemu dan sudah dilakukan inventarisasi pada tahun 2017 dan di tahun 2018 penyusunan anggaran untuk pembangunan fasad, selanjutnya di tahun 2019 eksekusi pembangunannya. Hal ini sesuai dengan arahan Pak Gubernur, " kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono pada wartawan di Kepatihan usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Jumat (5/1).

Menurutnya pelaksanaan revitalisasi fasad bangunan nantinya dibangun secara simultan. Revitalisasi rencananya akan dilakukan di sepanjang Malioboro baik sisi timur maupun barat. Ada tiga kriteria bangunan yang dipilih yakni, fasad Indische, Jawa, dan campuran Jawa/Pecinan.

Pemilik bangunan tetap diminta untuk partisipasinya. Sebagian besar fasad berbentuk toko dan diharapkan tulisan-toko yang besar tidak menutupi bangunan. Menurut Umar, nanti di sepanjang Malioboro akan bebas dari iklan-iklan agar tidak menutupi bangunan asli.

Ikuti Whatsapp Channel Republika