Rabu 27 Dec 2017 19:59 WIB

Sohibul: Nama Cagub-Cawagub Sudah Disepakati Gerindra-PAN

Presiden PKS Sohibul Iman didampingi Sekjen PKS Mustafa Kamal mengumumkan nama calon gubernur maupun wakil gubernur yang akan didukung PKS di lima provinsi pada Pilkada 2018 di Kantor DPP PKS Jakarta, Rabu (27/12).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden PKS Sohibul Iman didampingi Sekjen PKS Mustafa Kamal mengumumkan nama calon gubernur maupun wakil gubernur yang akan didukung PKS di lima provinsi pada Pilkada 2018 di Kantor DPP PKS Jakarta, Rabu (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gerindra, dan Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi telah mengeluarkan nama-nama calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung pada Pilkada di lima provinsi pada tahun 2018. Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra mengumumkan nama-nama tersebut di kantor DPP PKS.

"Nama-nama ini sudah melalui keputusan yang disepakati oleh lembaga tinggi partai yaitu Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) atau Badan Pekerja Majelis Syura PKS," tutur Sohibul dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (27/12).

Ia menyebutkan bahwa rapat DPTP PKS soal nama-nama bakal cagub dan cawagub yang diusung PKS bersama Gerindra dan PAN baru selesai Rabu (27/12) pukul 14.30 WIB. Hasilnya, kata Sohibul melanjutkan, PKS bersama Gerindra dan PAN menyepakati sejumlah nama, antara lain untuk Pilkada Jawa Barat koalisi tiga partai ini sepakat mengusung Mayjen (purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu.

Pada pemilihan gubernur Sumatera Utara mengusung Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah. Sementara pada Pilgub Kalimatan Timur, tiga partai sepakat mengusung Isran Noor-Hadi Mulyadi, Pilgub Maluku Utara mendukung pasangan Muhamad Kasuba-Majid Husen.

"Khusus untuk Jawa Tengah baru ada nama calon gubernur yakni Sudirman Said sementara wakilnya akan segera kita umumkan," kata Sohibul memaparkan.

Sebelumnya, Sohibul Iman mengatakan bahwa kolaborasi yang dijalin bersama-sama dengan PAN dan Gerindra kemungkinan akan terus berlanjut hingga Pemilu 2019 mendatang. "Mungkin saja kerja sama sampai 2019, tergantung konstelasi politik," kata Sohibul Iman dalam rilis, Senin (25/12).

Sementara terkait Pilkada 2018, ia berpendapat bahwa agenda politik itu adalah sebuah batu loncatan menuju Pemilu legislatif dan presiden pada 2019, sehingga kerja sama pada 2018 menjadi pertimbangan untuk 2019.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement