Selasa 25 Jun 2024 11:21 WIB

Apa Strategi PKS di Balik Pencalonan Sohibul, Bukan Anies? Ini Analisis Pengamat

Salah satu tantangan PKS mengajukan Sohibul adalah elektabilitasnya yang masih rendah

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman mengajak warga untuk memilih Anies Baswedan sebagai capres, di Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya, Sabtu (2/9/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Sohibul Iman mengajak warga untuk memilih Anies Baswedan sebagai capres, di Jalan Lingkar Utara Kota Tasikmalaya, Sabtu (2/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- PKS memutuskan untuk mendukung kader mereka sendiri Sohibul Iman, dibandingkan Anies Baswedan yang punya elektabilitas tinggi di Pilgub DKI Jakarta. 

Pakar ilmu politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Ardli Johan Kusuma menilai langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  mengusung Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Mohamad Sohibul Iman di Pilkada Jakarta sebagai upaya posisi daya tawar.

Baca Juga

“Untuk mendorong posisi tawar mereka terhadap partai-partai yang akan berkoalisi dengan PKS maupun terhadap figur-figur potensial yang akan mereka usung dari luar partai,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pengusungan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur Jakarta masih dinamis ke depannya. Karena PKS sendiri masih memerlukan partai koalisi dalam mengusung cagub dan cawagub DKI.

Artinya, PKS juga harus rasional. Jika nanti tidak ada partai lain yang mau mendukung pengusungan Sohibul Iman sebagai cagub, maka mau tidak mau PKS harus menurunkan posisinya. "Misalnya kembali ke skenario awal, yaitu membidik posisi calon wakil gubernur,” jelasnya.

Walaupun demikian, ia mengatakan bahwa daya tawar PKS saat ini adalah perolehan suara tertinggi dalam Pileg DPRD DKI Jakarta pada Pemilu 2024, yakni memperoleh sebanyak 1.012.028 suara atau 16,68 persen.

Lebih lanjut, kata dia, daya tawar tersebut masih kurang bila PKS tetap mengusung Sohibul Iman yang selama ini belum masuk bursa figur potensial dalam Pilkada Jakarta, berbeda dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maupun mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Jika PKS memang berkomitmen untuk mengusung Sohibul Iman sebagai cagub DKI, maka tantangannya agak berat. Pertama, mereka harus memastikan ada partai yang mau berkoalisi untuk mengusung Sohibul Iman sebagai cagub,” katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement