REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy telah membentuk tim cyber untuk melacak awal mula video yang merekam aksi kekerasan kepada siswa yang viral belum lama ini. Meski begitu, Muhadjir menduga kuat pelaku bukanlah seorang guru.
"Pokoknya banyak versi (awal mula video). Sekarang mau kami kumpulkan, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah biasa ditemukan. Dugaan kuat bukan guru," ujar Muhadjir di Kompleks Kemendikbud, Jakarta, Senin (6/11).
Muhadjir juga menegaskan, video yang saat ini viral bukanlah kasus kekerasan yang terjadi di SMPN 10 Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Sebab, kasus kekerasan di Pangkal Pinang terjadi satu bulan yang lalu dan semua yang terlibat telah berdamai.
Muhadjir menambahkan, ada sekitar 300 ribu sekolah di Indonesia. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak memandang satu kasus kekerasan menjadi gambaran umum kondisi sekolah saat ini. "Kejadian ini (video kekerasan) sifatnya kasuistis, jadi tidak bisa disebut secara umum kondisi sekolah kita seperti ini," kata dia menegaskan.
Sebetulnya, lanjut Muhadjir, di lingkungan sekolah dan dinas pendidikan di setiap kota atau kabupaten sudah memiliki peraturan khusus untuk melakukan pencegahan kekerasan terhadap siswa. Karena itu, ia mendorong masyarakat dan pemerintah setempat memiliki rasa peduli, simpati, dan proaktif jika menemukan bentuk kekerasan di lingkungan sekolah.