Jumat 20 Oct 2017 14:45 WIB

Jembatan tak Dibangun, Warga Cililin Galang Dana Via Medsos

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Israr Itah
[ilustrasi] Jembatan rusak.
Foto: Antara/Ampelsa
[ilustrasi] Jembatan rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, CILILIN -- Budi Juliansyah (44), warga Desa Mukapayang, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat mengeluhkan kondisi jembatan Pabuaran-Bonceret di Desa Rancapanggung yang rusak parah dan tidak bisa digunakan akibat banjir bandang yang terjadi satu tahun silam, 20 April 2016 lalu.

Akibatnya, warga yang hendak melewati jembatan tersebut harus memutar ke jalur lain yang lebih jauh. Padahal, jembatan tersebut membuat warga yang melewatinya bisa lebih cepat sampai ke tujuan karena memotong jalur. Jembatan tersebut tidak hanya dilewati orang Cililin namun juga oleh warga Sindangkerta.

Melihat kondisi tersebut, ia tergerak untuk melakukan aksi penggalangan dana secara massal ke masyarakat melalui media sosial. Pilihan itu diambil karena hingga saat ini belum ada perbaikan sama sekali terhadap jembatan dari pemerintah desa maupun dari pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

"Saya coba menggalang dana di media sosial. Responsnya bagus ada anggota dewan yang bersedia menyumbang Rp 2 juta," ujarnya, Jumat (20/10). Katanya, sebelum memutuskan menggalang aksi penggalangan dana. Ia mengaku sudah menanyakan perihal perbaikan jembatan kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rancapanggung.

Menurutnya, saat ditanya pihak BPD pun mengaku kebingungan untuk anggaran perbaikan jembatan. Sebab, jika dianggarkan oleh desa, pembangunannya membutuhkan biaya besar. Belum lagi jika pembangunan dianggarkan pemkab atau adanya bantuan gubernur.

Ia menuturkan, keberadaan jembatan yang strategis tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, seharusnya pembangunan bisa segera dilakukan mengingat jembatan tak hanya digunakan warga Cililin. Akan tetapi juga dilewati oleh warga Sindangkerta.

"Orang banyak pakai jembatan itu karena lebih cepat dengan memotong jalur. Sekarang jembatannya rusak, orang-orang harus memutar jalur yang lebih jauh," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang KBB, Muhammad Ridwan mengatakan, perencanaan detail engineering design pembangunan Jembatan Pabuaran-Bonceret sudah selesai dikerjakan.

Katanya, jembatan rencananya akan dibangun sepanjang 24 meter dengan lebar 5 meter. Diharapkan November masuk karena sudah diajukan bersamaan dengan Jembatan Tonjong. Total nilai pembangunannya mencapai Rp 2,3 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement