Selasa 05 Sep 2017 18:54 WIB

BKSDA: Kebakaran Landa Sebagian Kecil Hutan Guntur

Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BSKDA) Wilayah V Garut menyatakan kebakaran lahan hutan di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat, selama musim kemarau hanya sebagian kecil dari lahan BKSDA seluas 500 hektare.

"Lahan hutan BKSDA yang terbakar selama musim kemarau ini hanya lima sampai enam hektare, hanya sepersenan dari luas lahan BKSDA 500 hektare," kata Kepala Seksie BKSDA Wilayah V Garut, Gede Gelgel Darmasaputra melalui telepon seluler, Selasa (5/9).

Ia menuturkan, selama musim kemarau 2017 telah terjadi tiga kali kebakaran tersebar di beberapa titik areal hutan di Kecamatan Tarogong Kaler.

Kebakaran pertama, kata dia, terjadi di lahan milik warga, selanjutnya terjadi kebakaran di beberapa titik di lahan wilayah BKSDA Garut. "Kebakaran yang terjadi tadi malam di lokasi pertama sekitar 1,5 hektare (terbakar) lokasi kedua seluas satu hektare terbakar," katanya.

Ia menyampaikan, setiap kebakaran yang terjadi di Gunung Guntur dapat cepat diatasi dengan melakukan pemadaman secara manual dan peralatan pemadaman api yang dimiliki BKSDA.

Menurut dia, jika tidak segera diantisipasi kemudian kondisi angin kencang, kemungkinan lahan hutan Gunung Guntur yang terbakar akan lebih luas. "Karena kita cepat mengantisipasinya sehingga kebakaran tidak terlalu meluas," katanya.

Ia menambahkan, selama musim kemarau ancaman kebakaran lahan hutan di Gunung Guntur masih akan terus terjadi, apalagi angin yang kencang akan memicu kobaran api lebih besar.

Upaya mengantisipasi ancaman kebakaran itu, kata dia, jajarannya terus melakukan pengawasan dan melakukan patroli serta sigap ketika mendapatkan laporan kebakaran hutan untuk segera dipadamkan. "Mungkin saja selama kemarau ini bisa terjadi kebakaran, jika terjadi kami segera melakukan penanganan agar tak berdampak ke lahan lainnya," katanya.

Terkait penyebab kebakaran, kata Gelgel, akibat musim kemarau yang membuat tanaman kering, kemudian ada api yang memicu terjadinya kebakaran. "Yang pasti kemarau ini menyebabkan tanaman kering, untuk pemicu munculnya api, ini masih belum bisa diketahui, sedang kami cari," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement