REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah mengungkapkan bahwa koperasi pondok pesantren atau kopontren memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi umat dan pusat pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi yang berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikan saat mengunjungi Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar di Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat.
Dalam kunjungannya tersebut, Farida menjelaskan bahwa program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang dicanangkan pemerintah dapat disinergikan dengan koperasi yang sudah ada, termasuk kopontren. Sinergi ini diharapkan dapat membuat kopontren menjadi tempat pemagangan bagi pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sehingga operasionalnya dapat berjalan dengan baik.
"Saat ini kami memulai program pemagangan 500 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ke koperasi aktif dan sehat, termasuk tiga koperasi pesantren, salah satunya Koperasi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan," kata Farida dalam keterangan pers kementerian di Jakarta.
Farida menambahkan berdirinya 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadikan tugas Kemenkop semakin besar dalam melakukan pendampingan. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kopontren, sangat diperlukan.
Peran Pesantren dalam Ekonomi dan Wirausaha
Farida menjelaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga dakwah dan pendidikan, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan santri dengan jiwa wirausaha. "Santri masa kini tidak hanya dituntut berdakwah di mimbar, tetapi juga harus mampu menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja," katanya.
Kemenkop berkomitmen untuk terus mendampingi pondok pesantren dalam penguatan koperasi, peningkatan profesionalisme sumber daya manusia, dan pengembangan usaha pesantren secara mandiri.
Dia juga menekankan bahwa potensi ekonomi pesantren sangat besar melalui jaringan santri, alumni, unit usaha, serta kedudukan pesantren di tengah masyarakat. Farida berharap konsolidasi kopontren dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat segera digelar dan memberi dampak positif bagi masyarakat.
Potensi Ekonomi Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan wilayahnya merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah santri terbanyak di Jawa Timur. Ia melaporkan bahwa Lamongan kini memiliki 474 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih atau terbanyak di Jawa Timur, dengan 96 koperasi beroperasi aktif di 21 kecamatan.
Dengan adanya kopontren dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Lamongan, Yuhronur berharap sinergi di antara keduanya dapat berjalan optimal, terutama dalam mempercepat pengentasan kemiskinan dan penggerak ekonomi masyarakat pesisir pantura.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.