REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Arief Satria mengatakan perpaduan nilai-nilai lokal dan modern akan menjadikan Indonesia lebih maju di masa depan. Hal ini dikatakan Arief Satria dalam pembukaan Silaknas, Jumat (5/12/2025) di Auditorium Four Season, Jimbaran, Bali.
"Kita lihat bahwa ikan dilaut dan pohon dihutan, tidak diberi makan dan dipupuk oleh kita, namun tumbuh subur. Itu karena ada sistem yang bekerja pada alam, dan cara alam bekerja itulah yang harus dipelajari oleh manusia," kata Arif.
Menurutnya, alam punya cara dalam menjaga keseimbangan agar tetap tumbuh dan memberikan kebaikan bagi sekitarnya. Arif juga menyampaikan 8 peran ICMI di masyarakat.
Pertama, ICMI harus berperan besar dalam membangun mempersiapkan kuakitas bangsa Indonesia yang berkualitas relevan dengan kemajuan zaman.
"Kita sudah mulai dengan menginisiasi Sekolah Insan Cendekia di seluruh Indonesia, termasuk membangun PAUD sebagai prioritas pengembangan Pendidikan anak bangsa. Sebab ternyata investasi pendidikan terpenting justeru di tingkat PAUD, karena saat itulah dimulainya soft skill dan hard skill seorang anak," kata Arif.
Kedua, adalah pengembangan inovasi agar bangsa ini tak hanya bergantung pada kekayaan Sumber Daya Alam dan Mineral. "Karena itu inovasi menjadi keniscayaan untuk terus memperjuangkan dan mengembangkan SDM. Indeks kualitas kita masih di Bawah Singapura dan Malaysia," kata Arif.
Berikutnya adalah, pengembangan Ekonomi syariah berbasis halal sebagai bagian masa depan umat Islam, pengembangan program advokasi public dan memberikan kritik membangun bagi bangsa oleh cendekiawan.
"ICMI mulai harus terdeoan dalam advokasi kepentingan publik, yaiu dengan memberikan pemikiran kostruktif untuk memperbaiki kondisi bangsa, termasuk kritisi kebijakan tambang, hutan dan energi," ucap Arif.
Selanjutnya, ICMI terus mengembangkan dialog Interfaith (lintas agama), agar ditemukan titik temu antar agama dan mampu berkolaborasi antar anak bangsa dalam memajukan bangsa dan negara.
Keenam, Arif mengatakan bahwa ICMI sudah harus memanfaatkan Teknologi Artificial Intelijen sekaligus mengantisipasi dampak negatifnya.
"Ketujuh, saya minta ICMI berperan dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam pengembangan ekonomi dengan mengambil contoh semangat seamul Umdhong di Korsel yang membangun masyarakat mulai dari desa," kata Arif.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk dalam hal ini sebagai salah satu solusi memperkuat gizi dan ekonomi masyarakat di desa.
"Karena itu, ICMI juga berperan mempromosikan budaya dan nilai-nilai bangsa, karena itu ICMI akan berkolaborasi dengan tokoh-tokoh kalangan asosiasi sultan untuk merawat dan melestasikan kebudayaan," kata Arif.
Dalam kesempatan itu, Arif juga atas nama ICMI mengucapklan duka mendalam atas musibah banjir dan longsor di Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat.
"Semoga bangsa kita, khususnya yang mendapat musibah diberikan kekuatan untuk dapat bangkit Kembali dari musibah ini," kata Arif.