Sabtu 15 Jul 2017 23:16 WIB

Pemkab Trenggalek Siapkan Guru Kreatif dan Melek Teknologi

Bupati Trenggalek Emil Dardak.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Bupati Trenggalek Emil Dardak.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aspek pendidikan sangat penting bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk generasi di masa mendatang. Agaknya hal itu sangat disadari oleh Bupati Trenggalek Emil Dardak. Salah satu Bupati termuda di Indonesia ini melakukan langkah konkret lewat jalinan kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai bentuk komitmen pemerintah Kabupaten Trenggalek memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

Pemerintah Kabupaten Trenggalek melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman. MoU (Memorandum of Understanding) dengan Unesa. Penandatanganan dilakukan oleh Emil Dardak dan Rektor Unesa Prof. DR Warsono di Gedung Pendidikan Unesa, Surabaya, Sabtu (15/7).

Di hadapan seluruh anggota Senat Unesa yang hadir menyaksikan proses penandatanganan MoU, Emil berujar pihaknya sangat berkeinginan adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Trenggalek terutama mencetak guru-guru yang cerdas, kreatif dan inovatif.

Ia menguraikan bahwa tantangan guru di era sekarang bukan lagi persoalan kesejahteraan dan kuantitas, melainkan kualitas dan kreatifitas dalam menyikapi dinamika yang berkembang terutama menghadapi generasi milenial yang melek akan sosial media.

Menurut doktor ekonomi pembangunan dari Ritsumeikan Asia Pacific University Jepang ini,teknologi dan informasi telah menciptakan tantangan yang luar biasa unuk enddik generasi penerus.

“Kalau sampai gurunya ketinggalan langkah, pada saat murid dengan mudah memverifikasi benar atau salah apa yg disampaikan oleh gurunya melalui Google, maka ini adalah tantangan yang luar biasa,” ujar Emil dalam rilisnya, Sabtu (15/7).

Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui kerja sama ini mengharapkan terobosan-terobosan peningkatan standarisasi kompetensi guru dari kampus Unesa. Emil mengakui, apresiasi terhadap knowledge di daerahnya masih kurang, terutama di kalangan birokrasi.

Selaku kepala daerah ia sangat berkeinginan untuk bisa menciptakan SDM yang bisa menjawab tantangan dan mendayagunakan perkembangan global baik di tingkat nasional dan global.

“Kami berharap bahwa entry point kita dalam kerja sama kita di bidang pendidikan akan menjadi jalinan silaturahmi yang memungkinkan Trenggalek dan Unesa  bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang ada terkait dengan pembangunan di daerah kami,” tegas Emil.

Salah satu program kerja sama ini adalah penyediaan beasiswa dari Pemkab Trenggalek kepada calon mahasiswa putra asli Trenggalek, terutama untuk jurusan pendidikan atau keguruan. Emil memberikan atensi lebih untuk meningkatkan kompetensi guru di daerahnya. Apalagi, Unesa terkenal sebagai kampus pencetak guru-guru sejak menjadi Universitas Negeri di tahun 1999.

“Kita harus pikirkan soal kualitas mereka (guru). Kami menyadari bahwa Unesa sebagai kampus yang fokus pada pendidikan, tentunya memiliki kekhususan dan atensi yang dalam dalam upaya membangun kompetensi guru. Peningkatan kompetensi guru dibutuhkan di Trenggalek dan perlu ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih konkret,” tutup Emil.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unesa Prof. DR Warsono mengapresiasi jalinan kerja sama pihaknya dengan Pemkab Trenggalek. Sebagai civitas akademika, menurutnya sudah menjadi kewajiban kampus untuk mengabdikan Tri Darma perguruan tinggi melalui kerja sama semacam ini, dan kewajiban moral pula bagi pihaknya untuk mengabdikan diri melalui ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki untuk kepentingan bangsa dan negara.

Menurutnya, Unesa memiliki visi yang sama dengan Bupati Emil Dardak dalam mengembangkan kompetensi guru agar menjadi guru yang kreatif dan inovatif. Ia pun mengapresiasi perhatian lebih Bupati Trenggalek di sektor pembangunan sumber daya manusia. Sebagai Bupati termuda se Jawa Timur, menurutnya Emil Dardak telah melakukan langkah positif untuk membangun Indonesia lebih baik lagi di masa mendatang.

“Saya setuju dengan Pak Bupati, guru-guru sekarang tak hanya sekedar harus menguasai ilmu pengetahuan tapi juga harus memahami teknologi dan kreatif dan inovatif. Saya kira kalau warga Trenggalek sudah kreatif semua seperti Pak Emil ini, warga Trenggalek akan menjadi mahasiswa berprestasi di Unesa,” kata Warsono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement