Sabtu 29 Apr 2017 11:10 WIB

Sipir Lapas Wamena Disebut Selundupkan Sajam untuk Napi

Red: Ilham
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas (Ilustrasi)
Foto: antara
Lembaga Pemasyarakatan atau Lapas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Wamena, Yusak Bin Sabetu mengungkapkan, oknum penjaga penjara (sipir) lapas tersebut diduga kuat menyeludupkan senjata tajam (Sajam) untuk mendukung pelarian narapidana. Benda yang diselundupkan seperti gunting, gergaji, pahat, dan pisau.

Yusak mengatakan, setiap razia rutin yang dilakukan setiap minggu di kamar narapidana, selalu saja ditemukan senjata tajam. "Kami lakukan razia tiap satu minggu paling kurang dua kali dan selalu dapat barang tajam dan langsung diamankan," katanya di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (29/4).

Menurut dia, ada penjaga yang ditempatkan di pintu pemeriksaan, namun penyeludupan senjata tajam masih terjadi.

"Kemarin itu ada pegawai (staf lapas) yang suruh bawa pahat, dan memang saya curiga, kalau barang-barang itu masuk pasti ada pegawai yang punya kepentingan," katanya.

Apalagi, semua alat pendeteksi logam 'metal detector' yang biasa digunakan di pintu pemeriksaan sudah rusak, dan baru akan dilakukan pengadaan baru. "Sebenarnya yang paling bagus itu seperti bandara punya x-ray, tapi mahal. Saya pikir kalau harganya dua ratus juta, beli saja supaya bisa mengatasi, tetapi untuk masalah ini kami benahi secara bertahap," katanya.

Ia menambahkan, kini pintu keluar lapas telah dipersempit, bahkan dibuat sejumlah penghalang atau besi melintang setinggi lutut orang dewasa. Hal ini untuk menyulitkan narapinda melarikan diri apabila memegang senjata tajam dan mengancam petugas.

"Kemarin-kemarin ada narapindana yang pakai pisau ancam petugas di pintu ini (pintu keluar), tetapi kami cepat tutup sehingga dia tidak jadi kabur. Dan di sebelah kanan lapas ini, ada pagar kawat yang bolong karena dipotong dengan gunting oleh narapidana, tetapi sudah kami las dan pasang kamera CCTV," ujar Yusak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement