REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok), mengaku gerah dengan berbagai tuduhan yang ditujukan kepada dirinya. Ia pun memutuskan untuk tidak lagi berkomentar hal yang berbau politik dan hanya fokus pada program untuk membangun Jakarta.
"Saya kira ngomong program saja. Kalau saya ngomong politik lagi atau ngomong lain, pesan apa pun, saya ini susah jadi orang (sulit posisinya). Aku pesan damai apa pun dipelintir, dibalik-balikin, langsung difitnah. Jadi, saya ngomong apa saja tentang politik, apa saja langsung difitnah. Jadi, mending tidak usah ngomong," ungkap Ahok saat blusukan di Pademangan Timur, Jakarta Utara, Jumat (18/11) sore.
Sejak ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama, Ahok terus menjadi sorotan. Terlebih sehari setelah ditetapkan menjadi tersangka, Ahok memberikan pernyataan yang kembali membuat heboh.
Dalam wawancara eksklusif dengan ABC 7.30, pejawat itu menuduh pengkritiknya korupsi dan mengatakan, aksi 4/11 bermuatan politik. Dalam berita ABC 7.30, mantan bupati Belitung Timur itu juga menuduh massa pendemo menerima uang Rp 500 ribu untuk ikut demo. Namun, Ahok tidak menjelaskan siapa yang mendanai aksi demonstrasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia tersebut.
Saat dimintai konfirmasi terkait pernyataannya, pejawat itu merasa pernyataannya di ABC 7.30 telah dipelintir. "Saya gak bilang menuduh kok. Saya kan bilang supaya kamu baca saja berita-berita yang ada, kan medsos-medsos (media sosial) ada, saya ga bilang kok. Lagian, saya ngomong apa saja juga dipelintir," ujar Ahok saat blusukan di Pademangan, Jakarta Utara, Jumat (18/11).
Baca: Ini Pembelaan Ahok Usai Tuding Aksi 411 Bayaran Rp 500 Ribu