REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Bidang Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW), Donal Faridz, mengatakan ibu rumah tangga di Jakarta masih rentan terpengaruh politik uang. Meski tidak berpengaruh signifikan, politik uang diperkirakan masih terus terjadi selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta mendatang.
"Sasaran utama politik uang sebetulnya justru ibu rumah tangga. Sebab, mereka rentan menerima tambahan penghasilan dari sumber selain gaji suami atau sumber pokok lain, " ujar Donal kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (30/8).
Kondisi ini diperkirakan akan mempengaruhi kecenderungan memilih di kalangan ibu rumah tangga. Selain kalangan ibu-ibu, politik uang juga diperkirakan rawan menyasar kawasan pinggiran.
Secara umum, lanjut Donal, potensi terjadinya politik uang di Pilkada Jakarta dapat terjadi di manapun dan menyasar hampir seluruh lapisan masyarakat. Sebab, pemberian politik uang dapat dilakukan dengan modus terselubung maupun terang-terangan.
"Pola yang digunakan tetap sama. Memberikan uang langsung, bantuan sembako, sumbangan dana kepada masyarakat dan sebagainya," tutur Donal.
Pihaknya mengingatkan agar pengawas Pilkada lebih cermat dalam menindak pelanggaran politik uang. Menurutnya, pengawasan terhadap bentuk pelanggaran seperti itu sudah baik. "Hanya saja lemah dalam penindakan," tambah dia.