REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jane Soepardi, mengatakan pihaknya sedang menunggu hasil tes urine satu warga Batam yang diduga telah tertular virus Zika. Sebelumnya, warga perempuan tersebut telah menjalani tes darah untuk mengidentifikasi status penularan.
“Secara klinis, warga tersebut memang menunjukkan gejala tertular virus Zika, yakni demam tinggi, ruam di kulit dan sebagainya. Namun, saat tes darah, hasilnya negatif tertular Zika," ujar Jane kepada Republika.co.id, di Jakarta, Rabu (7/9).
Meski hasil tes darah negatif, pasien perempuan itu akan menjalani tes urine dan tes darah kedua. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah yang bersangkutan benar-benar negatif dari virus Zika atau tidak. “Sebab, setelah tertular, virus Zika hanya bertahan di dalam darah selama dua pekan. Namun, virus ini bisa bertahan di dalam urine dalam jangka waktu lebih dari dua pekan," tambah Jane.
Kemenkes mengkonfirmasi adanya satu warga Batam yang sebelumnya diduga telah tertular virus Zika. Pasien tersebut kini dirawat di RSUD Batam.