REPUBLIKA.CO.ID, KAMPAR -- Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meresmikan Balai Latihan Masyarajat (BLM) wilayah Sumatra yang berkedudukan di Kampar, Riau. Balai latihan ini akan menunjang penguatan kapasitas dan skill masyarakat desa di berbagai bidang sehingga mampu menjadi lakon percepatan kemajuan desa.
BLM wilayah Sumatra ini diresmikan Sekjen Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Anwar Sanusi. "Kita semua bersyukur sudah punya balai latihan yang menjadi sarana menjalankan program membangun desa. Kementerian Desa mendapatkan amanat mengawal pembangunan di 74.574 desa. Nah, balai latihan ini sangat penting dalam melatih kepala desa, perangkat desa, serta masyarakat desa," ujarnya, Selasa (20/8).
Anwar mengatakan, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi juga berkaitan dengan peningkatan peran transmigrasi yang sudah berjalan puluhan tahun. Banyak sumbangsih transmigrasi terhadap kemajuan bangsa Indonesia saat ini. Menurut dia, transmigrasi sebagai program pembangunan nasional harus tetap menjadi bagian penting, sehingga masyarakat transmigrasi butuh pelatihan.
"Demikian juga pelatihan terhadap masyarakat di daerah tertinggal, rawan konflik, dan rawan bencana bisa kita latih di balai pelatihan ini," kata dia.
Kepala Balilatfo Kementerian Desa, M. Nurdin menyampaikan Balai Latihan Masyarakat di Kampar memfasilitasi pelatihan untuk wilayah Sumatra. Meliputi Bengkulu, Jambi, Sumut, Sumbar, sampai ke Aceh. Adapun pembangunan kompleks BLM wilayah Sumatra dimulai sejak pembebasan lahan seluas 2 hektare tahun 2010. Kemudian secara fisik mulai dibangun 2014 dengan APBN. Sementara, pelatihan wilayah Lampung dan Sumatra Selatan ditangani oleh Balai Latihan Masyarakat di Jakarta.
Gubernur Riau Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman merasa tersanjung karena Unit Pelatihan Terpadu dan BLM di Pekanbaru ini adalah satu-satunya di Pulau Sumatra. Ini akan menjadi sarana membangun sinergi antar daerah dan dengan Kementerian Desa.
"Siapa pun yang bertigas di Balai ini pasti betah, karena lokasinya strategis dan kondusif untuk menimba ilmu," kata Arsyadjuliandi.