Rabu 03 Aug 2016 07:32 WIB

Buruh Siapkan Rizal Ramli Tawarkan 7 Kartu Sakti Ini

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Angga Indrawan
Rizal Ramli
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buruh di DKI Jakarta mendukung mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta 2017. Buruh yakin Rizal mau menerima dukungan atau permintaan tersebut.

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan untuk bisa mengalahkan calon pejawat, buruh meminta Rizal menawarkan tujuh kartu sakti pada masyarakat. Ketujuh kartu tersebut yakni:

1. Kartu Sembako Murah. Dengan kartu ini, warga DKI bisa membeli sembako (beras, telur, dan minyak goreng) dengan harga murah, bahkan kalau bisa gratis. Iqbal menyebut Rizal mampu menyediakan sembako dengan harga yang tak 'mencekik leher'. "Caranya dengan menyikat mafia yang biasa mempermainkan harga sembako," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (2/8).

2. Kartu Jakarta Sehat (KJS). Lewat kartu ini, masyarakat tidak mampu, buruh penerima upah minimum, guru, dan tenaga honorer dapat berobat gratis. Menurut dia, anggaran KJS harus ditingkatkan anggarannya.

3. Kartu Jakarta Pintar

4. Kartu Air Bersih. Iqbal mencontohkan Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilihan Presiden di Turki lantaran saat menjadi Wali Kota Istanbul dia mampu memberikan air bersih pada warganya. Di beberapa wilayah, air lebih mahal dari bahan bakar minyak (BBM).

5. Kartu Transportasi Gratis. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta mencontoh Bangkok yang bisa menghadirkan transportasi gratis bagi warganya. Bukan hal mustahil bagi DKI melakukan itu mengingat  APBD Jakarta lebih besar dari Bangkok. Ditambah lagi kepadatan penduduk Bangkok dan Jakarta tidak jauh berbeda.

6. Kartu Rumah Susun Rumah. Apabila terpilih menjadi gubernur DKI, Rizal harus mampu menghadirkan perumahan susun murah bagi warga. Pembangunan kampung vertikal sebaiknya dibangun di daerah-daerah penyangga, misalnya di antara Jakarta dan Bekasi.

7. Kartu Upah. Buruh percaya, Rizal tak akan menggunakan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Upah karena dinilai melanggar undang-undang. "Hanya negara komunis yang mengendalikan upah," ujarnya.

Di samping tujuh kartu tersebut, Rizal juga diminta tak melakukan dua hal yakni reklamasi Teluk Jakarta dan penggusuran. "Itulah alasan kenapa buruh mendukung Rizal sebagai calon gubernur DKI yang secara karakter, leadership, kemampuan, dan intelektual di atas rata-rata calon incumbent (pejawat)," kata Iqbql.

Dia berharap partai-partai politik (parpol) merespons rencana ini. Buruh akan bekerja keras mendekati berbagai parpol. Beberapa cara kampanye ytang akan dilakukan buruh untuk memperkenalkan Rizal ke masyarakat misalnya lewat long march dari lima penjuru wilayah DKI, tanda tangan spanduk, hingga door to door mengetuk pintu rumah warga.

Ide untuk mengusung Rizal berasal dari aspirasi buruh sendiri. Bukan atas permintaan Rizal. Iqbal mengatakan orang baik harus mendapatkan tempatnya. "Kami sepakat dan yakin Rizal bisa bekerja untuk rakyat, memperbaiki Jakarta tanpa air mata," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement