REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka kasus korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur, La Nyalla Mattaliti melempar senyuman usai diperiksa penyidik Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (24/6) petang. Usai diperiksa, ternyata mobil tahanan yang menjemputnya belum datang. Sembari menunggu, La Nyalla bersandar di meja pengamanan dalam (Pamdal) Kejakgung.
Sembari tersenyum, ia terlihat berbincang dengan dua Pamdal Kejakgung. Namun, La Nyalla enggan menanggapi pertanyaan wartawan. Ia malah meminta kuasa hukumnya yang menemui awak media.
Pengacara La Nyalla, Fahmi Bahmid menjelaskan, kliennya tidak diperiksa. Alasannya pada pemanggilan kali ini penyidik Kejaksaan Tinggi Jawa Timur masih memanggil La Nyalla sebagai tersangka.
"Iya karena dia dipanggil dan diperiksa sebagai tersangka kita anggap tidak pernah ada," ujar Fahmi di Gedung Bundar Kejakgung, Jumat (24/6).
Fahmi mengungkapkan, kliennya hanya ditanya satu pertanyaan oleh penyidik. Itu pun, kata dia, tetap dijawab La Nyalla dengan pernyataan keberatan dipanggil sebagai tersangka.
Menurut Fahmi kliennya memiliki hak untuk melakukan hal demikian karena penetapan La Nyalla sebagai tersangka disebut cacat hukum. Sebab, La Nyalla memenangkan praperadilan dan penetapan sprindik baru tetap dinilai tidak sah.
"Kalau dari dasarnya saja cacat hukum ya hasilnya cacat juga," ujar dia.
Saat ditanyakan apa saja yang dilakukan La Nyalla di dalam pemeriksaan, Fahmi menuturkan hanya duduk-duduk dan mengobrol. "Ya akhirnya duduk-duduk aja, error in subject," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
