REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya telah menggelar rekonstruksi kematian Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat kemarin, Ahad (7/2). Rekonstruksi ini menghadirkan tersangka Jessica Kumala Wongso yang meperagakan 56 adegan versinya. Sementara, polisi memiliki sembilan adegan tambahan yang tidak diakui oleh Jessica.
Salah satu dari sembilan adegan hasil penyidikan polisi itu adalah pertanyaan Jessica ketika tubuh Mirna roboh, kejang-kejang, dan mulut mengeluarkan busa. Saksi dari pegawai Kafe Olivier mengatakan saat itu Jessica menanyakan apa yang dicampurkan dalam kopi Mirna. Namun, Jessica menolak pernah bertanya.
"Itu katanya (pegawai Olivier) Jessica bertanya apa yang dicampurkan dalam kopi," kata pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto di depan West Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad (7/2).
Karena kesaksian yang tidak diakuinya itu, kata Yudi, Jessica mengalami depresi saat menjalani rekonstruksi. Yudi menerangkan, Jessica depresi lantaran kesaksian tersebut memberatkan Jessica.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, saat prarekonstruksi pada 11 Januari 2016 lalu, salah satu pegawai kafe berteriak bahwa Jessica bertanya kepadanya, tepat saat tubuh Mirna yang diperagakan oleh model kejang-kejang dan dari mulutnya mengeluarkan busa.
"Bentar, dia (Jessica) ngomong dulu, apa yang dicampurkan ke dalam kopi ini?" kata pegawai kafe tersebut.
Namun Yudi mengatakan, Jessica mengaku tidak pernah melontarkan pertanyaan demikian. "Orang Jessica enggak ngomong itu, aku enggak ngerti ini gimana," kata Yudi.