REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, akan memasang empat unit Buoy Pluto di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, guna mendeteksi kadar oksigen dan kekeruhan air perairan tersebut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam Ermanto di Lubuk Basung, mengatakan alat itu akan dipasang di Nagari Koto Malintang dua unit, Nagari Tanjung Sani satu unit dan di Nagari Bayua satu unit. "Kita akan melakukan kerjasama denga petani keramba jaring apung untuk mengoperasikanan alat tersebut dan pemantauannya juga akan diserahkan kepada petani," katanya, Senin (30/11).
Ia menambahkan empat unit Buoy Pluto itu merupakan bantuan pemerintah pusat pada 2015. Sensor yang dimiliki alat itu bisa mendeteksi suhu air, kekeruhan dan kadar oksigen yang rentan menyebabkan kematian ikan.
Alat itu juga bisa mendeteksi perubahan air danau sehingga sangat bermanfaat bagi petani keramba jaring apung, karena selama ini ikan milik petani sering mengalami kematian mendadak akibat angin kencang. "Dengan adanya alat ini maka petani bisa waspada dini dengan cara memanen ikan apabila sudah ada tanda-tanda yang berisiko terhadap kematian ikan," katanya.
Pada 2015 sekitar 20 ton ikan jenis nila dan mas milik petani mengalami kematian mendadak akibat kekurangan oksigen setelah angin kencang disertai hujan. Sementara pada 2014 sebanyak 747,38 ton ikan mati mendadak.
Salah seorang petani keramba jaring apung, Zainal (43) menambahkan, keberadaan Buoy Pluto ini akan membantu para petani sehingga mereka tidak mengalami kerugian cukup besar. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Agam dan pemerintah pusat atas bantuan alat pemantau kondisi air ini, saya berharap alat ini dipasang pada setiap nagari," katanya.