REPUBLIKA.CO.ID, SUBULUSSALAM, ACEH -- Ribuan ikan mabuk dan mati di Sungai Souraya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Banda Aceh. Diduga ikan-ikan tersebut mati akibat keracunan karena kondisi air keruh berwarna hitam dan berbau menyengat.
Camat Sultan Daulat, Khairunnas mengatakan warga setempat yang tinggal di bantaran sungai itu mengetahui kejadian tersebut ketika melihat banyak ikan mabuk dan mati terapung sejak pukul 19.00 WIB. "Masyarakat terkejut kenapa tiba-tiba banyak ikan yang terapung dan mati," kata Khairunnas, Rabu (25/11) malam.
Atas kejadian itu, warga pun berdatangan ke sungai karena penasaran terhadap peristiwa langka tersebut. Setelah tiba di lokasi warga melihat kondisi air berwarna kehitaman serta menebar aroma tidak sedap.
"Warga mencium air yang keruh dan hitam itu bau menyengat sekali, mungkin ini yang menyebabkan ikan mati. Karena biasanya air sungai ini tidak berbau seperti sekarang ini," ujarnya.
Ia menambahkan, akibat banyaknya ikan yang mabuk, Sungai Souraya menjadi ramai karena banyak warga datang untuk menangkap ikan. Hasil tangkapan itu, selain untuk dibawa pulang ke rumah, ada juga yang menjual ikan tersebut kepada masyarakat setempat.
Tidak tanggung-tanggung hasil tangkapan warga diperkirakan mencapai 300 kilogram lebih. Harga ikan itu dijual dengan harga Rp 50 ribu per kilogram untuk jenis ikan jurung.
Khairunnas mengatakan, hingga saat ini belum mengetahui pasti penyebab air sungai itu menjadi keruh dan hitam. Sehingga berdampak pada matinya ribuan ikan di sungai tersebut.
Namun demikian, ia memprediksi hal ini bisa saja disebabkan faktor tanah longsor di wilayah hulu sungai akibat hujan deras. "Kalau dilihat kondisi air memang mengalami ketinggian dari biasanya mungkin ada longsor di hulu sungai," katanya.