Kamis 12 Nov 2015 15:53 WIB

Soal Pencatutan Nama Presiden di Freeport, Polri Tunggu Menteri ESDM

Rep: C93/ Red: Bayu Hermawan
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti mempersilahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, melaporkan 'politikus kuat' yang disebut mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, terkait masalah kontrak PT Freeport.

Badrodin mengatakan, saat ini pihaknya belum mengambil langkah apapun terkait pencatutan nama presiden dan Wapres. Jika Menteri ESDM sudah resmi membuat laporan dan mengungkap politikus yang dimaksud, Kapolri menyatakan pihaknya siap menindak lanjuti.

"Belum ada (laporan). Kalau gak ada datanya bagaimana? Kita belum ada datanya," ujar Badrodin di Eco Park, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11).

Seperti diketahui, masalah perpanjangan kontrak Freeport kembali menjadi perhatian. Sebelumnya Menteri Energi, dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melemparkan dugaan adanya intervensi perpanjangan kontrak PT Freeport di Timika, Provinsi Papua oleh oknum politikus.

Sudirman menjelaskan dalam pertemuannya dengan pihak PT Freeport pada November 2014, perusahaan pernah dihubungi beberapa tokoh politik yang berpengaruh untuk menyelesaikan proses kontrak PT Freeport.

"Dan sekarang yang terjadi juga pihak Freeport dihubungi oleh beberapa tokoh politik yang sangat punya pengaruh kemudian mengatakan hanya kami yang bisa menyelesaikan Freeport ini. Tapi dengan syarat menjual nama presiden, seolah-olah presiden meminta saham kosong. Wapres juga dijual namanya," kata Sudirman yang menambahkan telah melaporkannya kepada kedua pemimpin negara.

(baca: JK Akui Belum Terima Laporan Soal Perpanjangan Kontrak Freeport)

Sementara Wakil Presiden Jusuf Kalla mengakui adanya politikus yang mencatut namanya terkait perpanjangan kontrak PT Freeport. Ia juga mengaku telah mendapat laporan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

(baca juga: JK Akui Ada Politikus Catut Namanya Soal Perpanjangan PT Freeport)

Kendati demikian, JK enggan menyebut nama tokoh politik yang mencoba menjual namanya serta nama Presiden Joko Widodo. "Ada. Tanya sama Sudirman saja," kata JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/11).

Lebih lanjut, JK juga mengaku sempat marah setelah mengetahui nama Wapres dan Presiden dijual kepada Freeport. Ia pun meminta agar politikus yang telah mencoba menjual namanya untuk dilaporkan ke kepolisian.

(berita lainnya: Luhut: Kasus Freeport itu Sederhana)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement